Suara.com - Meskipun harus menghadapi tantangan industri yang cukup berat di tengah pandemi Covid-19, XL Axiata tetap mampu mencatat peningkatan. Meski tipis, tingkat penetrasi smartphone pelanggan meningkat dari 87 persen di kuartal sebelumnya menjadi 88 persen.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada daya beli masyarakat, dan itu juga sangat dirasakan oleh semua operator. Turunnya daya beli masyarakat ini ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri.
"Kami berupaya keras untuk bisa mempertahankan kinerja dengan mendorong penjualan dan di saat yang sama melakukan efisiensi di hampir semua lini bisnis. Hasilnya, kami masih mampu meraih pertumbuhan di periode sembilan bulan tahun ini," katanya dalam virtual press conference belum lama ini.
Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari sebelumnya Rp 34.000 menjadi Rp 36.000 di periode yang sama tahun ini.
Baca Juga: Gunakan SAP S/4 HANA Cloud, Operasional XL Axiata Lebih Gesit
Trafik data sepanjang sembilan bulan pertama 2020 meningkat 47 persen YoY dari 2.386 Petabyte menjadi 3.496 Petabyte. Sementara itu, jika dihitung per kuartal, pada kuartal ketiga 2020 ini, trafik data meningkat 4 persen QoQ.
Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 56,9 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya sebanyak 55,7 juta.
Sepanjang 9M 2020, XL Axiata mengenalkan beberapa penawaran baru, yaitu Fitur Xtra Unlimited Turbo dan Unlimited 1 jam untuk pelanggan layanan prabayar XL, dan paket Edu-Pack untuk pelanggan Axis, juga myPRIO x unlimited untuk pelanggan pascabayar Prioritas.
Pemanfaatan digital IT, artificial intelligent dan data analytics juga terus XL Axiata lanjutkan untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan setiap segmen pelanggan atas layanan telekomunikasi dan data.
"Dengan demikian perusahaan bisa lebih tepat dalam pembuatan produk layanan baru yang memang dibutuhkan setiap segmen pelanggan. Selain itu, penawaran produk juga bisa lebih terarah, sesuai dengan karakter setiap segmen," jelas Dian.
Baca Juga: XL Axiata Pastikan Karyawan di Yogyakarta Tidak Tertular Covid-19
Hingga akhir September 2020, XL Axiata tercatat memiliki total lebih dari 142 ribu Base Transceiver Station (BTS). Jumlah ini meningkat sekitar 10 persen dari jumlah BTS di periode yang sama tahun lalu. Dari total sebanyak itu, 53.055 merupakan BTS 4G.
Sementara itu, jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Republik Indonesia. Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan.