Suara.com - Fenomena langka terjadi di sebuah sungai Rusia yang beruba menjadi merah. Perubahan ini terjadi setelah insiden besar kontaminasi oleh polutan misterius.
Saat pejabat di wilayah Siberian Kemerovo mencari penyebab tumpahan, penduduk setempat mengatakan bahwa bebek menolak berenang di 'air beracun'.
Perubahan warna Sungai Iskitimka yang mengkhawatirkan, memicu kekhawatiran dari penduduk di kota industri Kemerovo, tempat sungai itu mengalir.
"Ini seperti sup borscht, tapi mungkin lebih beracun. Airnya terlihat beracun," kata salah seorang berkomentar.
Baca Juga: Lakukan Aksi Salib Bak Yesus, Aktivis Rusia Ditahan
"Tidak ada bebek di sungai, semuanya ada di tepi sungai," kata seorang penduduk Andrey German dilansir laman Dailymail, Minggu (8/11/2020).
Pejabat lingkungan mengatakan, air berwarna merah itu berasal dari saluran pembuangan yang tersumbat. Namun, bahan kimia yang menyebabkan perubahan warna yang tidak menyenangkan ini masih diselidiki.
"Sistem drainase badai kota kemungkinan merupakan sumber air yang terkontaminasi," kata wakil gubernur Kemerovo Andrei Panov.
Polisi sedang berusaha mengidentifikasi para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan. Tidak jelas apakah ada risiko kesehatan bagi orang-orang di kota berpenduduk setengah juta orang itu. Air yang tercemar telah mengalir ke Sungai Tom yang lebih besar.
Sebelumnya, Sungai Gvozdnya tiba-tiba menjadi merah. Kesalahan diletakkan pada 'air limbah' yang mengalir dari pipa drainase. Penduduk setempat mengeluh bahwa mereka tidak diberi rincian penyebab pencemaran tersebut.
Baca Juga: Profil Vladimir Putin Presiden Rusia