Bukan Jakarta, 3 Kota Ini Catat Kenaikan Trafik Tertinggi Smartfren

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 04 November 2020 | 16:35 WIB
Bukan Jakarta, 3 Kota Ini Catat Kenaikan Trafik Tertinggi Smartfren
Ilustrasi BTS Smartfren. [PT Smartfren Telecom Tbk]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Smartfren mencatat terjadi peningkatan trafik di berbagai wilayah operasional, dengan kenaikan tertinggi di wilayah-wilayah pemukiman.

Pada paruh kedua 2020 kenaikan trafik secara nasional tercatat mencapai 24 persen, dibandingkan dengan paruh pertama 2020. Kenaikan trafik terbesar terjadi di Samarinda mencapai 58 persen, kemudian Semarang mencapai 38 persen, dan Balikpapan mencapai 36 persen.

Guna merespons kenaikan tersebut, Smartfren terus melakukan optimasi jaringan secara nasional. Begitu pula terus dilakukan penambahan kapasitas jaringan yang kini sudah meningkat 29 persen, sekaligus perluasan coverage 4G yang sudah mencapai 21 persen secara nasional.

"Kenaikan trafik ini rata-rata terjadi memang karena perubahan perilaku masyarakat yang banyak masuk ke ranah digital, mulai dari kegiatan sekolah hingga bekerja. Sekarang kita sudah mengoptimasi 42 persen dari keseluruhan network, dan masih terus bertambah. Selain itu kami juga menerapkan berbagai teknologi yang memungkinkan akses internet berkecepatan tinggi," ujar Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations and Communications Smartfren saat virtual press conference, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Serba Digital, Beli eSIM Smartfren Kini Lebih Mudah

Ilustrasi kantor Smartfren. [Smartfren]
Ilustrasi kantor Smartfren. [Smartfren]

Saat ini, Smartfren telah menerapkan sejumlah teknologi pada seluruh aspek network, yaitu multiple carrier, milimeter wave, small cell, 4x4 MIMO, Beam Forming, Full Duplex, serta 256 QAM. Dengan teknologi yang dimiliki, Munir mengklaim untuk masuk ke jaringan 5G sudah di depan mata dan hanya tinggal menunggu waktu.

"Syarat 5G sudah kita aplikasikan di jaringan Smartfren. Tinggal menunggu frekuensi milimeter wave. Ini tinggal menunggu aturan pemerintah," kata Munir.

Dengan demikian, lanjut Munir, dengan teknologi yang ada Smartfren sudah ada di ujung jenjang 4G, sehingga mau tidak mau harus siap ke 5G.

"Jadi ketika nanti (jaringan 5G) masuk kita tinggal sematkan," tutup Munir.

Baca Juga: Permudah Transformasi Digital, Smartfren Luncurkan Layanan IoT ThingSpark

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI