Suara.com - Para ilmuwan di Fakultas Kedokteran Universitas Washington, mengembangkan vaksin virus Corona (Covid-19) yang dapat memicu respons kekebalan 10 kali lebih kuat.
Tampaknya, vaksin juga menghasilkan respons sel memori yang lebih kuat. Artinya, jika seorang pasien terinfeksi kembali dapat memproduksi antibodi lebih cepat.
Hasil ini berasal dari uji coba yang dilakukan pada tikus. Vaksin dibuat menggunakan "partikel nano" yang meniru fitur struktural virus. Ini membuatnya lebih mudah untuk membentuk ukuran dan bentuk reseptor virus.
"Kami berharap platform partikel nano kami dapat membantu memerangi pandemi. Potensi, stabilitas, dan kemampuan produksi dari kandidat vaksin ini membedakannya dari banyak vaksin lainnya yang sedang diselidiki," kata Dr Neil King, asisten profesor biokimia di Fakultas Kedokteran Universitas Washington, seperti dikutip Mirror, Rabu (4/11/2020).
Baca Juga: Sempat Ditunda, Uji Klinis Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Lanjut Lagi
Selama penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell, peningkatan kekebalan pada tikus terjadi saat vaksin diberikan dengan dosis lima kali lipat lebih rendah.
Menurut laporan KIRO 7, vaksin tersebut sedang dilisensikan kepada dua perusahaan biotek untuk diproduksi secara massal dan uji klinis diharapkan akan dimulai pada akhir tahun.