Suara.com - Para ilmuwan mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) baru yang dapat mendeteksi virus Corona (Covid-19), dari batuk seseorang. Sistem AI mampu menemukan perbedaan dalam batuk yang tidak dapat didengar telinga manusia dan bagaimana penyakit dapat menyebabkan perubahan kecil, pada ucapan atau suara lain yang dikeluarkan manusia.
"Suara bicara dan batuk sama-sama dipengaruhi oleh pita suara dan organ di sekitarnya," kata Brian Subirana, ilmuwan riset dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), seperti dikutip Science Alert, Selasa (3/11/2020).
Pekerjaan ini berdasarkan pada penelitian deteksi Alzheimer melalui batuk dan bicara. Penelitian yang digunakan kembali untuk Covid-19 ini melibatkan jaringan saraf yang dikenal sebagai ResNet50.
Jaringan tersebut dilatih melalui ribuan kata-kata yang diucapkan dalam keadaan emosional yang berbeda dan database batuk, untuk melihat perubahan dalam kinerja paru-paru dan pernapasan.
Baca Juga: Area Wajib Masker Bertambah di Korea Selatan, Termasuk Mal dan Salon?
Saat model digabungkan, lapisan suara digunakan untuk menyaring batuk yang lebih kuat dari yang lebih lemah. Dari sekitar 2.500 rekaman batuk orang-orang yang dikonfirmasi terinfeksi Covid-19, AI dengan tepat mengidentifikasi 97,1 persen dari orang-orang tersebut dan 100 persen kasus tanpa gejala.
Para ilmuwan menekankan bahwa fokusnya adalah menemukan perbedaan antara batuk sehat dan batuk tidak sehat pada orang tanpa gejala, bukan dalam mendiagnosis Covid-19 yang akan memerlukan tes yang tepat. Dengan kata lain, detektor ini adalah sistem peringatan dini.
"Penerapan alat diagnostik ini dapat mengurangi penyebaran pandemi jika semua orang menggunakannya sebelum pergi ke ruang kelas, pabrik, atau restoran," tambah Subirana.
Sekarang, para ahli ingin menguji detektor pada kumpulan data lebih beragam dan melihat apakah ada faktor lain yang terlibat. Jika mampu mencapai tingkat deteksi yang sangat tinggi, tidak menutup kemungkinan detektor tersebut dalam dipasang ke tahap aplikasi ponsel untuk menjadi alat skrining awal.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bantul Tembus 68 Orang Sehari, Kebanyakan dari Ponpes