Hore! Bisa Hidup di Luar Angkasa, Ada 300 Juta Planet Bisa Jadi Pilihan

Senin, 02 November 2020 | 07:41 WIB
Hore! Bisa Hidup di Luar Angkasa, Ada 300 Juta Planet Bisa Jadi Pilihan
Ilustrasi Bimasakti. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Planet laik huni telah menjadi perburuan panjang bagi para ilmuwan. Beberapa ahli bertanya-tanya, berapa banyak planet berbatu seperti Bumi yang mengorbit bintang seperti Matahari pada jarak yang dapat menerima kehidupan.

Pertanyaan tersebut kini terjawab berkat data dari teleskop luar angkasa Kepler. Para ahli menyebut, ada sekitar 300 juta planet yang berpotensi dapat dihuni di galaksi ini.

Meskipun belum tentu angka pasti, tapi itu memberi wawasan dasar kasar bagi para ahli untuk terus mencari dunia yang berpotensi mendukung kehidupan di Bimasakti.

"Kepler telah memberi tahu kami bahwa ada miliaran planet, tetapi sekarang kami tahu sebagian besar planet itu mungkin berbatu dan dapat dihuni," kata Steve Bryson, astronom dari Ames Research Center NASA, seperti dikutip Science Alert, Senin (2/11/2020).

Baca Juga: Elon Musk Akan Buat Rancangan Hukum Sendiri di Planet Mars

Teleskop Kepler NASA. [NASA]
Teleskop Kepler NASA. [NASA]

Para ilmuwan menggunakan tiga pertanyaan sebagai titik awal dalam pencarian planet.

Apakah eksoplanet berbatu seperti Bumi, Mars, dan Venus? Apakah itu mengorbit bintang seperti Matahari, tidak terlalu panas dan tidak terlalu aktif yang dapat menghantam planet dengan radiasi? Dan apakah itu mengorbit bintang di zona Goldilocks, yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.

Salah satu tujuan utama Kepler adalah membantu para ahli menentukan berapa banyak eksoplanet yang cocok dengan ketiga parameter tersebut, yang mungkin ada di Bimasakti. Bryson dan timnya menggunakan empat tahun data misi Kepler yang asli, dari Mei 2009 hingga Mei 2013, untuk membuat perkiraan terbaik dari jumlah ini.

Dalam misi pertama, Kepler mengidentifikasi 4.035 calon eksoplanet, di mana lebih dari 2.300 kemudian divalidasi. Para ahli pun mendapatkan metode untuk menentukan zona Goldilocks sebuah bintang berdasarkan radius planet dan fluks foton, yaitu jumlah foton per detik per unit area bintang tersebut (berasal dari data survei Gaia) yang mengenai permukaan planet eksoplanet hipotetis.

"Kami selalu tahu mendefinisikan kelayakhunian hanya dalam istilah jarak fisik planet dari bintang, sehingga tidak terlalu panas atau dingin, membuat kami membuat banyak asumsi. Dan data Gaia tentang bintang memungkinkan kami melihat planet ini dan bintangnya dengan cara yang sama sekali baru," ucap Ravi Kopparapu, ilmuwan planet dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh, Kini Ilmuwan Pertanyakan Temuan Fosfin di Venus

Para ilmuwan membatasi pencarian pada eksoplanet antara 0,5 dan 1,5 kali massa Bumi dan bintang antara 4.530 hingga 6.025 derajat Celcius dalam suhu efektif.

Tim menemukan bahwa sekitar setengah dari bintang-bintang ini seharusnya memiliki eksoplanet zona Goldilocks yang berbatu dan jumlahnya kira-kira 300 juta bintang di Bimasakti.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di The Astronomical Journal, perkiraan sebelumnya tentang jumlah planet yang berpotensi dapat dihuni berdasarkan data Kepler jauh lebih tinggi. Tetapi ahli astrobiologi percaya bahwa semakin dekat karakteristik sistem dengan Bumi dan Matahari, maka semakin besar peluang menemukan tempat di mana kehidupan dapat berkembang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI