Suara.com - Para ilmuwan menemukan kembali bunglon Voeltzkow langka yang sulit ditangkap di Madagaskar. Hewan itu terakhir terlihat pada tahun 1913, sebelum Perang Dunia I.
Kelompok konservasi Global Wildlife Conservation (GWC) mengumumkan penemuan tersebut pada Jumat (30/10/2020). Bunglon itu terlihat selama ekspedisi tahun 2018, tetapi pengumuman tersebut bertepatan dengan penerbitan makalah tentang kadal di jurnal Salamandra.
"Saya pikir kami mungkin memiliki peluang bagus untuk menemukan kembali bunglon Voeltzkow, tetapi saya terkejut itu memakan waktu lama dan sangat sulit," kata Frank Glaw, pemimpin ekspedisi dari Zoologische Staatssammlung München di Jerman, seperti dikutip CNET pada Sabtu (31/10/2020).
Bunglon jantan dari jenis ini memiliki tampilan warna hijau cerah. Tetapi, bunglon betina lebih menarik perhatian para ilmuwan karena memiliki pola eksotis berbintik-bintik dengan warna-warna cerah, termasuk nuansa biru, merah, ungu, dan oranye.
Baca Juga: Tampil Mencolok, Truk Ini Malah Dibilang Mirip Bunglon
"Betina dapat berubah warna tergantung pada suasana hati mereka dan jumlah titik merah di sisi tubuh mereka bervariasi menurut individu," jelas GWC.
Tim ahli telah merilis rekaman video yang memperlihatkan bidikan gerak lambat dari bunglon yang memakan serangga bersama dengan contoh bagaimana betina berubah warna.
Bunglon ini memiliki umur yang pendek dan hidup di lingkungan yang terpencil sehingga sulit ditemukan. Namun para ilmuwan berhasil menemukan lebih dari selusin selama ekspedisi.
Bunglon Voeltzkow termasuk dalam daftar spesies hilang yang paling dicari oleh GWC. Awal tahun ini, organisasi tersebut mengumumkan penemuan kembali tikus gajah langka juga ada dalam daftar.
Baca Juga: Unik tapi Estetis, 6 Bukti Gaya Suho EXO Kayak Lagi Mimikri