Suara.com - Bekas bos Google, Eric Schmidt, mengatakan bahwa media sosial kini telah berubah menjadi platform yang menyebarkan gagasan orang-orang gila dan bodoh. Hal ini telah menyimpang dari tujuan awal media baru itu diciptakan.
"Konteks jejaring sosial yang kini menjadi pelantang suara orang-orang gila dan bodoh bukanlah cita-cita awal kami," kata Schmidt dalam sebuah konferensi online yang digelar Wall Stret Journal, Rabu (28/10/2020).
Ia menjelaskan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan kini telah membuat media-media baru di internet itu diincar oleh negara untuk diatur lebih ketat.
"Kecuali industri bersama-sama untuk mencari jalan keluar yang cerdas, maka media sosial pasti akan diatur," kata dia.
Baca Juga: Media Sosial Bisa Bikin Depresi, Kenali 5 Faktor Pemicunya
Ini diungkapkan Schmidt ketika Google digugat oleh Pemerintah AS karena diduga melakukan praktik monopoli. Tudingan ini dibantah oleh Google.
Di saat yang sama, para petinggi media sosial AS seperti Facebook, Twitter, dan Youtube, platform milik Google, juga disidang oleh Kongres AS karena dinilai sudah berubah menjadi platform yang terlalu liar, tempat hoaks, ujaran kebencian, dan kejahatan siber lainnya terjadi.
Perusahaan-perusahaan media sosial utama dunia itu sendiri sedang berusaha untuk mengurangi konten-konten jahat dalam platformnya, meski banyak negara mengatakan upaya itu belum membuahkan hasil signifikan. [Bloomberg]