Suara.com - Layanan internet satelit dari SpaceX milik Elon Musk, Starlink, telah beralih ke versi beta publik. Teknologi ini menggunakan sekelompok satelit yang berada di orbit Bumi untuk mengirimkan koneksi internet kepada pengguna.
Dalam email yang dikirim ke penguji beta, calon pengguna menulis, "Berharap untuk melihat kecepatan data bervariasi dari 50Mb/s hingga 150Mb/s dan latensi dari 20ms hingga 40ms selama beberapa bulan ke depan."
Penulis email juga menyatakan mengalami periode singkat tanpa konektivitas sama sekali.
Masalah kecepatan internet telah membayangi Starlink selama berbulan-bulan. Pada Agustus 2020, tes Starlink yang dilakukan oleh Ookla menunjukkan kecepatan unduh berkisar 11 Mbps hingga 60Mbps, sedangkan kecepatan unggah berkisar dari 5Mbps hingga 18Mbps. Dan tes latensi menunjukkan rentang antara 31ms hingga 94ms.
Baca Juga: Elon Musk Akan Buat Rancangan Hukum Sendiri di Planet Mars
SpaceX sebelumnya telah menyebutkan bahwa kecepatan unduh akan mencapai 1Gbps dengan latensi berkisar antara 25 hingga 35ms.
Perusahaan dirgantara swasta itu sebelumnya telah meluncurkan gelombang satelit baru pada Oktober, menambah jumlah total pesawat di orbit rendah Bumi menjadi lebih dari 800.
Situs web perusahaan menyatakan bahwa Starlink akan memberikan internet broadband berkecepatan tinggi ke lokasi di mana akses jaringan tidak dapat diandalkan, mahal, atau sama sekali tidak tersedia.
Namun, calon pengguna juga menulis dalam email bahwa koneksi internet Starlink juga mahal.
"Terminal pengguna Starlink phased-array ditambah pemasangan tripod dan router WiFi seharga 499 dolar AS dan biaya langganan bulanan 99 dolar AS," tulis email tersebut.
Baca Juga: SpaceX Sebut Kekuatan Unduh Satelit Starlink 100 Megabit per Detik
Dilansir dari Independent pada Jumat (30/10/2020), email tersebut tidak menyebutkan batasan data apa pun pada layanan dan SpaceX tidak menanggapi permintaan berkomentar.
Sebelumnya pada 2015, Elon Musk mengatakan terminal pengguna Starlink mungkin akan dibanderol dengan harga tinggi antara 100 hingga 300 dolar AS.
Perusahaan itu kini menerbitkan aplikasi untuk pengguna beta di App Store dan Google Play Store. Aplikasi tersebut berada di bawah program Beta Better Than Nothing dari Starlink dengan layanan awal ditargetkan untuk Amerika Serikat dan Kanada.