Suara.com - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, gempa magnitudo 5,4 (hasil update) yang terjadi pada 91 kilometer tenggara Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulut, pada kedalaman 42 kilometer diakibatkan aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
"Apabila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng laut Maluku," sebut Triyono dalam siaran pers Rabu (28/10/2020).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Triyono mengatakan, guncangan gempa dirasakan di daerah Bolaang Uki, Kotamobagu, Tutuyan II-III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat lindu tersebut dan dari hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Gempa Bumi 4,6 SR Guncang Kabupaten Blitar dan Sekitarnya Siang Ini
"Hasil monitoring BMKG hingga pukul 16.45 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," katanya.
Dia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sebelumnya diberitakan, gempa dengan magnitudo 5.7 yang berkedalaman 10 kilometer mengguncang 93 kilometer Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, pukul 16:08:58 WIB. Belum ada informasi kerusakan yang diakibatkan gempa tektonik tersebut. [Antara]