Suara.com - Pandemi Covid-19 menuntut kita menjadi lebih kreatif. Tidak heran content creator menjadi salah satu yang paling berkembang.
Rata-rata pengguna smartphone di Indonesia menghabiskan waktu lebih dari 1,2 jam per-harinya untuk mencari hiburan dengan melihat konten melalui smartphone-nya.
Samsung Electronics Indonesia (SEIN) melalui inisiatif Galaxy Creator Workshop: Semuanya Bisa Jadi Content Creator, bertujuan menginspirasi generasi muda untuk memulai dan menuangkan ide untuk membuat konten yang Awesome dengan Samsung Galaxy A series.
"Melalui hadirnya Galaxy Creator Workshop (GCW), Kami berharap semakin banyak generasi muda yang bisa menjadi content creator #WithGalaxy dan terus menyebarkan hal-hal positif untuk menginspirasi satu sama lain,” ucap Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager, Samsung Electronics Indonesia dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Samsung Bongkar Strategi Galaxy A: Targetkan Pembuat Konten
Ogut Mudacumasekali, Content Creator, berpendapat bahwa siapapun bisa menjadi content creator apabila memahami hal-hal mendasar dan memiliki ketekunan untuk memulainya. Berikut tiga tips wajib dimililki untun menjadi content creator:
1. Perangkat yang ada digenggaman kita
Siapkan perangkat yang ada untuk membuat konten yang Awesome. Paling mudah adalah smartphone Samsung Galaxy A series. Mulai dari Galaxy A01 Core yang memiliki fitur esensial dan hadir dengan harga terjangkau mulai dari Rp 999.000, sudah dapat digunakan untuk menghasilkan konten.
Beragam fitur dan teknologi yang ada seperti prosesor mumpuni, kamera terbaik, dan baterai berkapasitas
besar, hal ini menjadi sangat penting untuk mendukung penggunanya yang ingin memulai menjadi content creator.
2. Topik yang audience centric
Baca Juga: DJ Lucu Ramaikan Musik Indonesia dengan Buang Mantan pada Tempatnya
Topik merupakan hal pertama yang wajib kita miliki sebelum mulai membuat konten. Mencari topik sangatlah mudah dan banyak sekali hal yang bisa kita manfaatkan jika kita melihat di sekitar kita.
Prinsip dasar untuk mencari topik adalah mengidentifikasi poin-poin seperti ‘siapa’, ‘apa problemnya’, dan ‘apa solusinya’. Contohnya, kita melihat banyak lulusan SMA yang memiliki problem bingung mencari fakultas tepat. Kita dapat membuat konten yang memberitahu seperti apa pilihan fakultas dan jurusan yang tepat untuk mereka.
Pada intinya, selalu niatkan membuat konten yang membantu dan menjadi solusi bagi banyak orang.
3. Kemampuan story telling
Setelah mengetahui topik/permasalahan apa yang ingin kita bahas, kita harus menceritakan topik tersebut dan membuat konten yang bisa menjadi solusinya. Banyak anggapan yang menilai bahwa story telling merupakan hal yang sulit untuk dikuasai.
Padahal, sejak kita kecil, kita sudah dilatih secara alami. Misalnya ketika menceritakan hal apa yang terjadi di sekolah kepada orangtua kita, hingga ketika bercerita ke sahabat kita tentang gebetan yang ditaksir.
Untuk membuat konten, ceritakanlah topik yang sudah kita tetapkan dengan gaya kita masing-masing untuk menghasilkan konten yang orisinil.