Ilmuwan Temukan Mumi Llama Pertama Berusia 500 Tahun

Jum'at, 23 Oktober 2020 | 08:52 WIB
Ilmuwan Temukan Mumi Llama Pertama Berusia 500 Tahun
Llama. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan menemukan mumi llama pertama, yang diketahui dengan kondisi masih sangat mulus dan berusia lebih dari 500 tahun yang lalu.

Mumi llama yang ditemukan di Peru, tampaknya berfungsi sebagai hewan pengorbanan karena tubuhnya dihiasi pita warna-warni saat ditemukan.

Dilaporkan dalam jurnal Antiquity, sisa-sisa llama yang dimumikan secara alami itu ditemukan dan dipelajari oleh para ilmuwan di University of Calgary dan tim arkeolog dari Universidad de Huamanga di Peru. Lokasi penemuan tepatnya berada di pemukiman Inka, Tambo Viejo, di pantai selatan Peru.

Selama penggalian, para ilmuwan menemukan empat llama yang dimumikan secara alami di bawah lantai bangunan serta llama lain yang telah membusuk, kemungkinan besar karena seseorang telah mencoba menjarah sisa-sisa jasadnya. Di samping mumi llama, lubang penggalian itu juga berisi bulu burung tropis berwarna cerah dan beberapa marmut yang dihias.

Baca Juga: Dari Penggalian Sumur Makam, Arkeolog Buka Peti Mumi Berusia 2.500 Tahun

Mumi Llama Pertama. [Cambridge.org]
Mumi Llama Pertama. [Cambridge.org]

Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa hewan-hewan itu dibunuh antara 1432 dan 1459 SM, tepat setelah wilayah itu dihuni oleh Inca.

Llama lebih dari sekadar daging bagi suku Inca. Hewan itu juga memainkan peran penting dalam budaya, pertunjukan ritual, dan kehidupan politik.

Penemuan oven besar dan sisa makanan lainnya di situs tersebut menunjukkan bahwa llama kemungkinan besar dibunuh sebagai semacam pengorbanan pada perayaan ritual. Hal ini juga cocok dengan apa yang diketahui sejarawan tentang hubungan antara llama dan Inca.

"Catatan sejarah menunjukkan pengorbanan hewan penting bagi suku Inca, yang menggunakannya sebagai persembahan khusus untuk dewa supernatural. Ini terutama dalam kasus llama, yang dianggap sebagai urutan kedua setelah manusia dalam hal nilai pengorbanan," kata Dr Lidio M Valdez, penulis utama penelitian dari University of Calgary, seperti dikutip IFL Science, Jumat (23/10/2020).

Penelitian tersebut juga mengutip studi arkeologi sebelumnya yang menyatakan bahwa jenis llama cokelat dikorbankan untuk Viracocha (Tuhan Pencipta), llama putih untuk Matahari, dan llama berwarna campuran untuk petir.

Baca Juga: Arkeolog Buka Peti Mumi Berusia 2.500 Tahun

"Persembahan tersebut kemungkinan merupakan bagian dari pesta dan pertemuan yang jauh lebih besar, yang disponsori oleh negara," tulis para ilmuwan.

Ditambahkan, negara merangkul penduduk lokal dengan makanan dan minuman, memperkuat aliansi politik, sementara memberikan persembahan memungkinkan suku Inca untuk mengklaim tanah sebagai milik mereka.

Namun, penelitian baru juga menemukan sisi lain yang tidak menyenangkan. Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa hewan kurban dipotong lehernya, tetapi tidak ada bukti seperti itu yang ditemukan dalam penemuan ini. Sebaliknya, minimnya luka yang ditemukan pada mumi menunjukkan bahwa hewan itu dikubur hidup-hidup.

Ilustrasi salah satu peninggalan Suku Inca. [LoggaWiggler/Pixabay]
Ilustrasi salah satu peninggalan Suku Inca. [LoggaWiggler/Pixabay]

Inca memang dikenal dengan tindakan yang akan dianggap sangat kejam menurut standar saat ini. Tahun lalu, para ilmuwan juga mengungkapkan bagaimana para penguasa Inca memamerkan kepala orang-orang yang dipenggal karena berbeda pendapat dan dimutilasi sebagai cara untuk menjaga ketertiban rakyat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI