Peneliti: Virus Covid-19 Masuk ke Sel Manusia Ternyata Bisa Jalur Lain

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 22 Oktober 2020 | 08:05 WIB
Peneliti: Virus Covid-19 Masuk ke Sel Manusia Ternyata Bisa Jalur Lain
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti asal Australia bersama kolega internasional mereka, menemukan jalur lain yang digunakan virus Covid-19 untuk masuk ke dalam sel manusia. Temuan ini kemungkinan bisa menjelaskan tingginya tingkat infeksi virus tersebut dibandingkan dengan virus serupa lainnya.

Para peneliti sebelumnya telah mengetahui bahwa virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan gejala Covid-19, menggunakan reseptor ACE2 pada sel manusia, sebagai pintu masuk dengan mengikatkan protein lonjakan (spike protein) ke reseptor tersebut.

Dua penelitian terbaru ini dirilis pada Rabu (21/10/2020), para peneliti dari Universitas Queensland (UQ) di Australia dan rekan mereka di Eropa menemukan bahwa virus tersebut juga dapat menggunakan reseptor lain, yang disebut neuropilin untuk masuk ke dalam sel manusia.

"Kini kami mengetahui bahwa selain reseptor ACE2 yang sudah diketahui, protein lonjakan itu mengikat reseptor kedua pada sel inang yang disebut neuropilin," papar Prof. Brett Collins, salah satu peneliti dari Institut Biosains Molekuler UQ, dilansir laman Xinhua, Kamis (22/10/2020).

Baca Juga: Peneliti Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan Seputar Rokok Elektrik

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Para peneliti menggunakan kristalografi sinar-X untuk melihat struktur protein itu pada tingkat atom dan menggambarkan lokasi pengikatan pada tingkat detail yang sangat tinggi.

Fakta bahwa antibodi yang memblokir reseptor neuropilin NRP1 mampu mengadang infeksi hingga 40 persen, benar-benar menunjukkan bahwa jalur ini adalah kunci infektivitas (kemampuan menginfeksi) virus tersebut.

NRP1 ditemukan pada berbagai sel manusia, yang dapat menjelaskan mengapa virus SARS-CoV-2 juga dapat menyerang sel otak manusia, dengan konsekuensi jangka panjang yang belum diketahui, menurut Prof. Frederic Meunier, salah satu peneliti dari Institut Otak Queensland UQ.

"Penemuan bahwa NRP1 mengikat protein lonjakan membuka pintu untuk penelitian mendalam tentang neurotropisme virus, kemampuannya untuk menginfeksi jaringan saraf, serta jalan terapeutik baru," kata Meunier.

Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Muncul Ancaman Norovirus Penyebab Keracunan Makanan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI