Suara.com - Para ilmuwan telah mengembangkan tes Covid-19 yang sangat cepat mendeteksi virus, dalam waktu kurang dari lima menit.
Alat tes tersebut dibuat oleh para peneliti dari Universitas Oxford dan dapat mengidentifikasi berbagai virus, termasuk influenza dan SARS-CoV-2.
“Tes kami jauh lebih cepat daripada teknologi diagnostik lain yang ada, yakni diagnosis virus dalam waktu kurang dari 5 menit dapat membuat pengujian massal menjadi kenyataan, menyediakan cara proaktif untuk mengendalikan wabah virus," ujar Nicolas Shiaelis, yang membantu mengembangkan tes tersebut dilansir laman Mirror, Selasa (20/10/2020).
Tes ini bekerja pada usap tenggorokan, dan melibatkan pelabelan partikel virus secara cepat dengan untaian DNA fluoresen pendek.
Baca Juga: Diisolasi usai Tes Covid-19, Narapidana Melarikan Diri Lewat Ventilasi
Mikroskop kemudian digunakan mengumpulkan gambar sampel, sebelum perangkat lunak pembelajaran mesin digunakan untuk mengidentifikasi apakah virus ada dalam sampel.
“Tidak seperti teknologi lain yang mendeteksi respons antibodi yang tertunda atau yang memerlukan persiapan sampel yang mahal, membosankan, dan memakan waktu, metode kami dengan cepat mendeteksi partikel virus yang utuh. Artinya, pengujiannya sederhana, sangat cepat, dan hemat biaya," kata Profesor Achilles Kapanidis, di Departemen Fisika Oxford.
Para peneliti sekarang berencana untuk mengembangkan perangkat terintegrasi yang dapat digunakan dalam pengujian cepat di situs-situs seperti tempat musik, bandara, dan bisnis. Mereka yakin itu bisa siap untuk digunakan pada pertengahan 2021 mendatang.
Dr Nicole Robb, yang secara resmi menjadi Anggota Royal Society di Universitas Oxford dan sekarang di Sekolah Kedokteran Warwick, mengatakan bahwa perhatian yang signifikan untuk bulan-bulan musim dingin yang akan datang adalah efek tak terduga dari sirkulasi bersama SARS-CoV-2 dengan pernapasan musiman lainnya.
"Kami telah menunjukkan bahwa pengujian ini dapat dengan andal membedakan antara virus yang berbeda dalam sampel klinis, perkembangan yang menawarkan keuntungan penting dalam fase pandemi berikutnya," ungkapnya.
Baca Juga: Covid-19: China Cuma Butuh 4 Hari untuk Tes 11 Juta Penduduk di Qingdao