"Kami yakin bahwa kami telah mengidentifikasi kemungkinan area kebocoran," kata Ivanishin, seperti dikutip Science Alert, Selasa (20/10/2020).
Pita perekat yang dipasang para awak di atas celah dapat tetap stabil dan lengket di berbagai suhu. Tapi para kru tidak berpikir pita itu akan bertahan lama sehingga anggota kru berharap untuk segera menggantinya dengan tambalan yang lebih aman.
Roscosmos mengatakan bahwa badan antariksa itu mengatakan sedang mengerjakan program operasi untuk secara permanen menutup lokasi kebocoran.
Menurut laporan kantor berita RIA Novosti, kosmonot veteran Rusia Gennady Padalka mengatakan bahwa peralatan Rusia di ISS sudah harus diganti. Ini mengindikasikan bahwa segmen Rusia di ISS mungkin membutuhkan peningkatan.

"Semua modul di segmen Rusia telah melewati tanggal penggunaannya," kata Padalka.
Padalka menambahkan bahwa peralatan tersebut sebaiknya hanya digunakan selama 15 tahun, namun saat ini Rusia telah menggunakannya selama dua dekade.
Kebocoran ini bukan kali pertama yang terjadi di pihak Rusia. Pada Agustus 2018, anggota kru menemukan lubang bor berukuran 2 milimeter di bagian pesawat luar angkasa Soyuz milik Rusia, yang berlabuh di ISS. Lubang itu sepertinya berasal dari cacat produksi. Kosmonot akhirnya menambal lubang itu dengan segel epoksi.