Suara.com - Pada 18 Oktober 1963, seekor kucing bernama Félicette menjadi catstronaut Perancis pertama dan satu-satunya yang terbang ke luar angkasa.
Saat Amerika Serikat dan Uni Soviet sibuk meluncurkan primata, anjing, dan manusia, Perancis memutuskan mengikuti "perlombaan" tersebut dengan meluncurkan seekor kucing.
Félicette, seekor kucing liar yang hidup di jalanan Paris, merupakan pengganti kucing lain bernama Felix, yang entah bagaimana melarikan diri pada hari peluncuran.
Akhirnya, Félicette pun dikirim untuk melakukan perjalanan luar angkasa. Kucing tuksedo itu menaiki roket Véronique AG1 Perancis dan terbang 130 mil di atas Bumi, sebelum terjun kembali dengan aman.
Baca Juga: Bosan, Pria Ini Sulap Apartemennya Mirip Pesawat Luar Angkasa
Untungnya, Félicette berhasil pulang dengan selamat, tidak seperti kebanyakan astronot hewan lain.
Pada awal Januari 2020, Félicette mendapatkan sebuah memorial baru berbentuk patung perunggu yang menyerupai dirinya. Patung Félicette saat ini disimpan di International Space University (ISU) di Strasbourg, Perancis.
Patung perunggu setinggi 1,5 meter tersebut menampilkan Félicette yang bertengger di atas Bumi dan tengah mendongak seolah menatap bintang-bintang. Patung itu berbagi ruangan dengan patung Yuri Gagarin, manusia pertama di luar angkasa.
Memorial itu berawal dari kampanye Kickstrater yang dilakukan dua tahun lalu oleh Matthew Serge Guy, seorang direktur kreatif dan penggemar kucing luar angkasa di London. Kampanye itu mengumpulkan 57 ribu dolar AS atau sekitar Rp 778 juta untuk mendanai proyek.
Meskipun Félicette kembali ke Bumi dalam keadaan selamat, tetapi kucing ini tidak dapat bertahan dan mati sekitar dua bulan, setelah peluncurannya ketika para ilmuwan mengeluarkan elektroda dari otaknya untuk menyelidiki bagaimana penerbangan pesawat luar angkasa mempengaruhi otak kucing.
Baca Juga: Unik! Nugget Ayam Main ke Luar Angkasa