Suara.com - National Health Service (NHS) Inggris sedang bersiap untuk meluncurkan vaksin virus Corona (Covid-19), tak lama setelah Natal.
Ribuan pekerja NHS akan dilatih untuk memberikan vaksin yang diklaim akan mengurangi infeksi dan menyelamatkan nyawa.
Profesor Jonathan Van-Tam, ahli di bidang influenza termasuk vaksinologi dan obat antivirus, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa uji coba tahap tiga dari vaksin yang dibuat di Universitas Oxford dan diproduksi AstraZeneca, kemungkinan dapat diluncurkan secara massal pada awal Desember.
"Ini bukanlah saran yang sama sekali tidak realistis bahwa kami dapat menggunakan vaksin segera setelah Natal. Itu akan berdampak signifikan pada penerimaan dan kematian di rumah sakit," kata prof Van-Tam, seperti dikutip The Sun, Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Waduh! Efeknya Belum Terbukti, Vaksin Covid-19 China Siap Dijual
Pemerintah mengubah undang-undang akhir pekan ini untuk menambah jumlah para profesional kesehatan yang dapat menyuntikkan vaksin. Peraturan baru tersebut akan memungkinkan apoteker, dokter gigi, bidan, dan para medis untuk memberikan suntikan vaksin kepada masyarakat.
Seorang pejabat departemen kesehatan mengonfirmasi bahwa program pelatihan yang komprehensif sedang dikembangkan oleh NHS dan Public Health England, untuk melatih lebih banyak orang agar dapat memberikan suntikan vaksin.
"Perubahan hukum ini akan membantu kami untuk memastikan kami siap meluncurkan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif segera setelah lulus uji klinis dan menjalani pemeriksaan ketat oleh regulator," ucap Matt Hancock, sekretaris kesehatan, dalam sebuah pernyataan.
Vaksin pertama akan diberikan kepada orang tua dan orang yang rentan. Sementara untuk memvaksinasi kelompok orang yang paling berisiko akan memakan waktu beberapa bulan.
Gagasan peluncuran vaksin setelah Natal muncul setelah kepala Oxford Vaccine Group, memperingatkan pekan lalu bahwa masyarakat Inggris mungkin perlu menjaga jarak dan memakai masker wajah hingga musim panas mendatang.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Bio Farma Telah disuntikan Kepada 1.620 Relawan, Hasilnya?
Namun, Andrew Pollard memperingatkan bahwa jika uji coba vaksin selesai pada akhir tahun ini, vaksin mungkin tidak akan siap hingga 2021.
"Kehidupan tidak akan kembali normal paling cepat sampai musim panas. Kami mungkin membutuhkan masker hingga Juli. Jika kita akhirnya mendapatkan vaksin yang efektif mencegah penyakit, sejauh ini itu adalah cara terbaik untuk mengendalikan virus," kata Pollard.
Pollard menambahkan, bahkan jika negara telah memiliki vaksin yang cukup untuk semua orang, menurutnya itu tidak mungkin akan dengan cepat mengubah keadaan pandemi di mana aturan seperti menjaga jarak dihapuskan secara instan.