Suara.com - SpaceX tengah berencana membangun pemukiman permanen manusia di Mars, dengan roket Starship yang sangat besar. Pendiri SpaceX, Elon Musk, mengatakan bahwa misi Starship pertama tanpa awak ke Mars, akan diluncurkan dalam empat tahun dari sekarang.
"Saya pikir kita memiliki peluang untuk membuat jendela transfer Mars kedua," kata Musk dalam diskusi dengan pendiri Mars Society Robert Zubrin, seperti dikutip Space.com, Senin (19/10/2020).
Jendela yang dimaksud Musk adalah peluang peluncuran yang muncul setiap 26 bulan untuk misi ke Mars. NASA, China, dan Uni Emirat Arab telah meluncurkan misi ke Mars pada Juli tahun ini dan jendela berikutnya terbuka pada 2022, dengan Elon Musk mengacu pada peluang peluncuran Mars pada 2024.
Misi tersebut akan diluncurkan ke Planet Merah dengan kendaraan SpaceX Starship, roket dan pesawat luar angkasa kombo yang dapat digunakan kembali, yang saat ini sedang dikembangkan di Texas.
Baca Juga: Mirip SpaceX, Rusia Kembangkan Roket yang Bisa Digunakan Kembali
SpaceX juga berencana menggunakan Starship untuk misi ke Bulan mulai 2022 serta perjalanan point-to-point mengelilingi Bumi.
Elon Musk telah lama mengatakan bahwa manusia perlu membangun keberadaan permanen dan mandiri di Mars untuk berjaga-jaga, seandainya Bumi tidak dapat dihuni akibat sesuatu berbahaya seperti perang nuklir atau serangan asteroid.
Tetapi SpaceX tidak memiliki rencana untuk benar-benar membangun pangkalan Mars. Sebagai perusahaan transportasi, satu-satunya tujuan adalah untuk mengangkut kargo dan manusia ke dan dari Mars serta memfasilitasi pengembangan pangkalan Mars perusahaan lain.
"SpaceX mengambil tantangan terbesar, yaitu sistem transportasi. Ada berbagai macam sistem lain yang akan dibutuhkan," kata Robert Zubrin.
Jika peluncuran Starship sesuai rencana, misi Mars pertama SpaceX akan diluncurkan pada tahun yang sama ketika para astronot NASA kembali ke Bumi di bawah program Artemis.
Baca Juga: Ada Apa Nih? Astronom Minta PBB Lindungi Langit Malam dari Satelit SpaceX
SpaceX juga berencana menerbangkan turis luar angkasa dalam misi Starship mengelilingi Bulan pada 2023. NASA pun telah memilih SpaceX sebagai salah satu dari tiga tim komersial yang mengembangkan pendarat Bulan untuk program Artemis.
Elon Musk menambahkan bahwa jika bukan karena mekanisme orbital yang hanya muncul dalam 26 bulan sekali, perusahaannya mungkin akan memiliki kesempatan untuk mengirim sesuatu ke Mars dalam tiga tahun.
Elon Musk sebelumnya meluncurkan rencana untuk Starship pada 2016. Proyek ini bertujuan untuk meluncurkan pesawat luar angkasa 50 meter di atas pendorong besar untuk misi luar angkasa ke Bulan, Mars, dan tempat lainnya.
SpaceX saat ini sedang mempersiapkan prototipe Starship lain, yang disebut SN8 untuk uji terbang setinggi 20 kilometer dalam waktu dekat.