Suara.com - Seorang siswi telah dianugerahi 25.000 dolar AS atau sekitar Rp 369,26 juta untuk pekerjaannya dalam pengobatan obat Covid-19 yang potensial.
Anika Chebrolu (14) mengembangkan molekul yang dapat mengikat dan mencegah fungsi protein tertentu dari virus corona.
"Ini menyenangkan. Saya masih mencoba memproses semuanya. Saya mengembangkan molekul ini yang dapat mengikat protein tertentu pada virus SARS-CoV-2. Protein ini dengan mengikatnya maka akan menghentikan fungsi protein," katanya kepada KTVT dilansir laman Independent, Minggu (18/10/2020).
Anika, berasal dari Frisco, Texas, menerima penghargaan sebagai pemenang 3M Young Scientist Challenge. Awalnya, dia merencanakan proyek sainsnya untuk melawan flu musim dingin, tetapi menyesuaikannya ketika pandemi melanda awal tahun ini.
Baca Juga: Remdesivir dan Hidroksiklorokuin Tak Bisa Selamatkan Nyawa Pasien Covid-19
Anak muda itu menggunakan beberapa program komputer untuk mengidentifikasi bagaimana dan di mana molekul itu akan mengikat virus. Dan dia memuji kakeknya karena telah memacu minatnya pada sains.
"Kakek saya, ketika saya masih kecil, dia selalu mendorong saya ke arah sains. Dia sebenarnya adalah seorang profesor kimia dan dia selalu memberi tahu saya untuk mempelajari tabel periodik unsur-unsur dan mempelajari semua hal ini tentang sains dan seiring waktu saya semakin menyukainya," katanya.