Lawan Hoaks, TikTok Gandeng Media untuk Cek Fakta di Asia Pasifik

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 19:28 WIB
Lawan Hoaks, TikTok Gandeng Media untuk Cek Fakta di Asia Pasifik
Ilustrasi aplikasi TikTok. (pixabay.com/antonbe/13 images)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menghadapi tantangan misinformasi, Tiktok telah memulai program cek fakta Asia Pasifik dengan bermitra bersama sejumlah media ahli cek fakta.

"Kami telah memulai Program cek fakta Asia Pasifik, bekerja sama dengan pemeriksa fakta terkemuka di industri, AFP dan Lead Stories," ujar Director, Trust & Safety, TikTok, Asia Pacific, dikutip dari laman resmi TikTok, Jumat (16/10/2020).

Arjun mengatakan TikTok sebagai platform sosial bertanggung jawab untuk melindungi dan meningkatkan pengalaman edukasi pengguna dan mencegah penyebaran berita palsu.

"Kami telah meningkatkan upaya kami untuk mengidentifikasi konten yang tidak terverifikasi yang beredar di internet, yang mungkin terlihat sebagai fakta atau berita di mata publik," kata Arjun.

Baca Juga: 20 Tahun Terpisah karena Tragedi Ambon, Saudara Kembar Bertemu Lewat TikTok

Selain itu, TikTok telah menerapkan sistem untuk memungkinkan pengguna dengan mudah melaporkan misnformasi dalam aplikasi. TikTok juga memperluas tim internal yang bertanggung jawab untuk mendeteksi dan mencegah misinformasi serta disinformasi.

"Misinformasi atau disinformasi yang disengaja seperti itu dapat menyebabkan kerusakan di dunia nyata, dan bertentangan dengan misi kami untuk membangun komunitas berbasis kepercayaan, dimana interaksi yang otentik dapat berkembang," ujar Arjun.

Program pemeriksa fakta pihak ketiga ini memanfaatkan tim pemeriksa fakta yang meninjau dan memverifikasi laporan konten. Setelah informasi dipastikan salah atau menyesatkan, TikTok mengambil langkah proaktif untuk menghapus konten sesuai dengan Panduan Komunitas dan memberi tahu pengguna.

"Kami berkomitmen untuk memerangi misinformasi yang berbahaya, yang berhubungan dengan bidang medis dan pemilu, media sintetis, berita palsu, dan konspirasi di platform kami, dengan Program Pemeriksaan Fakta baru ini," kata Arjun.

Kemitraan ini akan mencakup AFP yang bertugas di Filipina, Indonesia, Pakistan, Australia, dan Selandia Baru, sedangkan Lead Stories memperluas cakupannya ke Thailand dan Korea. Tim ini juga akan memeriksa dan memberikan rekomendasi seputar fungsi tertentu, termasuk kebijakan, produk, dan proses.

Baca Juga: Lirik Lagu Ampun Bang Jago yang Viral di TikTok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI