Manfaatkan Peluncuran iPhone 12, Pelaku Phising Targetkan Pengguna Apple

Jum'at, 16 Oktober 2020 | 18:15 WIB
Manfaatkan Peluncuran iPhone 12, Pelaku Phising Targetkan Pengguna Apple
iPhone 12 [AFP/Apple Inc/Brooks Kraft].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peluncuran produk iPhone terbaru pada 13 Oktober 2020 menarik perhatian para pelaku phising dengan memanfaatkan momentum ini untuk menargetkan para pengguna Apple.

Selama sembilan bulan pertama 2020, Kaspersky melihat scammer secara konsisten memiliki ketertarikan pada akun dan pengguna Apple.

Setiap bulannya, para peneliti perusahaan menemukan sekitar 100 domain mencurigakan di seluruh dunia yang menyebutkan "Apple" sebagai sebuah perusahaan. Sebagian besar situs web ini mengharuskan pengguna memasukkan ID Apple dan kata sandi. Jumlah tersebut meningkat pada September dan mencapai 1.950 domain.

"Peningkatan minat scammer pada layanan Apple menunjukkan bahwa mereka akan dengan senang hati mendapatkan keuntungan dari apa pun yang menarik perhatian pengguna. Peluncuran iPhone terbaru mungkin merupakan peluang sempurna bagi para scammers ini untuk menyebarkan fitur berbahaya," kata Tatyana Sidorina, pakar keamanan Kaspersky, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.

Baca Juga: Selain iPhone 12, Apple Juga Jual Seri Lawas Tanpa Charger dan EarPods

Ilustrasi perusahaan keamanan komputer Kaspersky (Shutterstock).
Ilustrasi perusahaan keamanan komputer Kaspersky (Shutterstock).

Setelah dianalisis, para ahli Kaspersky menemukan beberapa di antaranya menawarkan untuk menemukan ponsel yang hilang, sementara lainnya menawarkan bantuan pemulihan akses ke akun pengguna.

Selain itu, terdapat situs phising yang meniru layanan Apple's Support. Kemungkinan besar situs ini dibuat dengan tujuan mencuri akun pengguna. Namun, upaya tadi tidak bekerja dnegan baik dan hanya berupa perangkat lunak "rintisan".

Para pelaku kejahatan siber cenderung menyukai penggunaan halaman ini sebagai tindakan pencegahan sehingga jika satu situs diblokir, pelaku dapat mengaktifkan yang lain.

Untuk menghindari hal itu, Kaspersky menyarankan pengguna untuk bersikap skeptis tentang berita atau penawaran dan promosi yang berlebihan, selalu melakukan verifikasi bahwa pesan datang dari sumber yang dapat dipercaya, tidak mengikuti tautan dari email atau pesan mencurigakan, selalu memeriksa situs web yang dikunjungi, dan menginstal solusi keamanan dengan basis data terbaru.

Baca Juga: iPhone 12 Dirilis Tanpa Aksesori, Apple Turunkan Harga EarPods

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI