Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menjadi salah satu topik yang paling diperbincangkan warganet, usai Johnny G. Plate adu argumen dengan Direktur YLBHI Asfinawati, dan Ketua BEM SI Remy Hastian mengenai hoaks dan disinformasi terkait pengesahan RUU Cipta Kerja dalam program Mata Najwa, Rabu (14/10/2020).
Dalam sesi tersebut, Najwa Shihab meminta Asfinawati untuk mengemukakan pendapatnya tentang hoaks dan disinformasi yang terjadi dalam RUU Cipta Kerja.
Asfin membeberkan catatan kelehaman dari RUU tersebut beserta dengan pasal yang mendukung. Ia juga mengatakan bahwa dalam argumen Johnny Plate terkesan tidak ingin membahas pasal yang lebih mendetail.
"Ciri-ciri orang yang melakukan disinformasi, satu, tidak berani main di detail. Tadi Pak Johnny Plate nggak mau masuk di pasal-pasal detail, mungkin karena tidak membaca. Tadi argumennya untuk negara, Pak Johnny Plate sudah baca belum? Ada juga tadi soal hoaks. Kata negara hoaks, tidak ada perbedaan di dalam draft-draft," kata Asfin seraya memberikan contoh salah satu pasal 69 ayat 2 tentang larangan pembukaan lahan dengan membakar dalam dua halaman yang berbeda.
Baca Juga: Paling Dikagumi dan Sejajar dengan Jokowi, Najwa Shihab Ucapkan Syukur
"Jadi siapa yang melakukan hoaks? Kalau tidak mau ada tuduhan hoaks, mari kita berdebat. Saya kepengen tahu, apakah Pak Jokowi dan jajarannya betul-betul membaca berbagai draft versi RUU itu," tambahnya.
Pendapat Asfin tersebut didukung oleh Remy ketika ditanya oleh Najwa Shihab tentang apakah pergerakan aksi mahasiswa dipengaruhi oleh disinformasi.
"Tadi saya sepakat apa yang disampaikan oleh mbak Asfina, pemerintah atau negara pada saat ini adalah mereka yang menciptakan hoaks dan disinformasi. Kenapa masyarakat menyampaikan penolakan-penolakan RUU Cipta Kerja? Itu karena pemerintah tidak mampu untuk menyampaikan informasi secara jelas, terbuka, dan juga akuntabel," ucap Remy.
Mendengar pendapat tersebut, Johnny Plate mengatakan bahwa keduanya keliru dan bersikeras bahwa itu adalah hoaks. Tak hanya itu, Johnny Plate juga melihat acara Mata Najwa hanya membahas masalah teknis.
Baca Juga: Refly Harun Beberkan Siapa Sesungguhnya Penyebar Hoaks UU Cipta Kerja
"Karena memang itu hoaks. Kalau pemerintah sudah bilang itu hoaks, ya hoaks. Kenapa membantah lagi," kata Johnny Plate sebagai tanggapan.
Kalimat tersebut pun kini menjadi sorotan warganet di media sosial. Selain kata kunci Menkominfo, tagar #MataNajwa juga menduduki Trending Topic Twitter Indonesia dengan jumlah cuitan sebanyak lebih dari 22.000 tweet.
"Ngeri sih pas Menkominfo bilang, 'Kalau menurut pemerintah hoax ya itu hoax' RIP Demokrasi #MataNajwa," tulis @Cherry9922998.
"1. Pemerintah selalu benar.
2. Jika pemerintah salah kembali ke no.1," komentar @awemany.
"Menkominfo barusan bilang dengan berapi-api di Mata Najwa: 'Kalau menurut pemerintah hoax ya artinya hoax.' Hahahaha RIP otak," cuit @kafiradikalis.
Menurut salah satu warganet, pemerintah seharusnye menempatkan diri sebagai jembatan dengan memberikan informasi dan penjelasan secara detail kepada masyarakat, sama seperti yang diutarakan oleh Asfinawati dan Remy sebelumnya.
"Setuju sih bahwa pemerintah dalam kondisi seperti ini seharusnya bertindak sebagai helper, memberikan penjelasan secara detail pada masyarakat sehingga masyarakar paham, bukan tiba-tiba bilang hoax.. #MataNajwa," ungkap @mahawani3.