Awas! Aktivitas Scamming Kuat di Tengah Peluncuran iPhone 12

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 14 Oktober 2020 | 10:45 WIB
Awas! Aktivitas Scamming Kuat di Tengah Peluncuran iPhone 12
iPhone 12. [Apple]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tepat hari ini, Apple menggelar acara peluncuran resmi jajaran iPhone 12 terbaru. Tidak hanya pengguna Apple yang tertarik dengan acara ini, tetapi sayangnya begitu pula para scammers.

Selama sembilan bulan pertama 2020, Kaspersky telah melihat bahwa scammer secara konsisten tertarik pada akun dan para pengguna Apple. Seperti, setiap bulannya, para peneliti perusahaan telah menemukan sekitar 100 domain mencurigakan di seluruh dunia yang menyebutkan "Apple" sebagai sebuah perusahaan.

Sebagian besar situs web ini mengharuskan pengguna memasukkan ID Apple dan kata sandi mereka. Jumlah sumber daya tersebut meningkat pesat di bulan September, dan mencapai 1.950 domain pada akhir bulan.

Setelah menganalisis sejumlah nama sumber daya tersebut, para ahli Kaspersky mendapati beberapa di antaranya menawarkan untuk menemukan ponsel yang hilang, sementara lainnya menawarkan bantuan pemulihan akses ke akun pengguna. Terdapat juga situs phishing yang meniru layanan Apple’s Support.

Baca Juga: iPhone SE Bisa Jadi Dual SIM Pakai eSIM Smartfren

Ilustrasi aksi scammer. [Shutterstock]
Ilustrasi aksi scammer. [Shutterstock]

Kemungkinan besar, sumber daya ini dibuat dengan tujuan mencuri akun pengguna. Namun, upaya tersebut tidak bekerja dengan baik dan hanya berupa perangkat lunak "rintisan". Para scammer cenderung menyukai penggunaan halaman tersebut sebagai tindakan pencegahan sehingga apabila satu sumber daya diblokir, mereka dapat mengaktifkan yang lain.

Pakar keamanan Kaspersky Tatyana Sidorina mengimbau pengguna Apple untuk lebih berhati-hati.

“Peningkatan minat scammer pada layanan Apple menunjukkan bahwa mereka akan dengan senang hati mendapatkan keuntungan dari apa pun yang menarik perhatian pengguna. Peluncuran iPhone terbaru mungkin merupakan peluang sempurna bagi para scammers ini untuk menyebarkan fitur berbahaya,” ujarnya dalam keterangan resminya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI