Curah Hujan di atas Normal Guyur 27,5 Persen Wilayah Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 13 Oktober 2020 | 17:39 WIB
Curah Hujan di atas Normal Guyur 27,5 Persen Wilayah Indonesia
Banjir di Kota Padang. (Dok BPBD/via Covesia.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebut sebanyak 27,5 persen wilayah Indonesia akan mengalami keadaan curah hujan di atas normal pada akhir Tahun 2020 ini atau periode musim hujan.

“Di atas normal itu artinya di luar kewajaran. Daerah yang 27,5 persen itu beberapa wilayah di Sumatera, misalnya di Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, sebagian Bengkulu, Riau, sebagian Sumatera Utara, dan sebagian Aceh,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10/2020).

Dwikorita menyebut curah hujan di luar kewajaran ini memang banyak terjadi di Pulau Sematera, karena kondisi topografi lokal. Kondisi curah hujan tinggi di kawasan barat Indonesia ini perlu diwaspadai.

“Curah hujan (di Sumatera) termasuk kategori curah hujan bulanan tinggi, yakni di bagian barat Sumatera, mulai dari ujung Aceh sampai ujung selatan Lampung,” ujar dia.

Baca Juga: Waspada La Nina, Ini Daerah Rawan Bencana di Jawa Barat

Curah hujan tinggi di Sumatera, kata Dwikorita, bukan disebabkan fenomena La Nina - fenomena alam yang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah, kemudian menyebabkan peningkatan suhu kelembapan pada atmosfer di atas perairan. Hal itu mengakibatkan pembentukan awan dan meningkatkan curah hujan di kawasan tersebut.

BMKG memperkirakan dampak La Nina tidak akan sampai ke Sumatera, namun ke berbagai wilayah Indonesia lainnya.

“Oktober-November 2020, seluruh wilayah Indonesia terdampak La Nina, kecuali Sumatera dan Papua bagian timur. Sehingga anomali atau di luar kewajaran di Sumatera ini karena kondisi topografi lokal,” ujar dia.

Justru, menurut dia, wilayah-wilayah di luar Sumatera dan Papua bagian timur harus mewaspadai dampak kenaikan curah hujan karena La Nina. Hampir semua wilayah di Indonesia harus mewaspadai dampak curah hujan tinggi karena La Nina di Oktober dan diperkirakan puncak La Nina akan terjadi di Desember 2020.

“Yang perlu diprioritaskan, tergantung bulannya karena sangat dinamis dari waktu ke waktu. Untuk Oktober-November, terutama Jawa hingga Nusa Tenggara, Sulawesi, terutama bagian selatan dan tengah, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Maluku dan Papua bagian barat, termasuk Maluku Utara,” kata Dwikorita. [Antara]

Baca Juga: Waspada Ancaman La Nina, BPBD Bantul Imbau Masyarakat Bersihkan Irigasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI