Suara.com - Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa mamalia menggunakan lebih banyak energi dan hidup lebih pendek daripada reptil, tetapi tidak selalu seperti itu.
Penelitian telah menemukan bahwa mamalia pertama yang pernah berevolusi, sekitar 200 juta tahun lalu adalah individu yang bergerak lambat, seperti ular dan kadal.
Kehidupan di jalur lambat memungkinkan makhluk seukuran tikus ini hidup jauh lebih lama, daripada makhluk seukuran tikus modern.
Cincin pertumbuhan pada fosil gigi dua spesies purba, Morganucodon dan Kuehneotherium, yang berkeliaran di Wales selatan selama periode Jurassic, dianalisis dengan sinar-X resolusi tinggi untuk penelitian tersebut.
![Fosil gigi mamalia pertama di Bumi. [Nature.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/13/98029-fosil-gigi-mamalia-pertama-di-bumi.jpg)
Mereka mengungkapkan bahwa mamalia awal hidup masing-masing hingga 14 dan sembilan tahun, sedangkan keturunan modern mereka seperti tikus dan tikus hanya dapat bertahan hidup di alam liar selama satu atau dua tahun.
Hasilnya, yang dipublikasikan di Nature Communications, menunjukkan evolusi mamalia jauh lebih lambat daripada yang diyakini sebelumnya.
Dr Elis Newham, rekan peneliti di University of Bristol, mengatakan dia 'tercengang' dengan hasil tersebut karena tim telah mengantisipasi rentang hidup antara satu dan tiga tahun.
"Diperkirakan karakteristik utama mamalia, termasuk berdarah panas mereka, berevolusi pada waktu yang hampir bersamaan. Sebaliknya, temuan kami dengan jelas menunjukkan bahwa meskipun mereka memiliki otak lebih besar dan perilaku lebih maju, mereka tidak hidup cepat dan mati muda tetapi menjalani hidup yang lebih lambat dan lebih lama seperti reptil kecil, seperti kadal," jelas Dr Newham dilansir laman Dailymail, Selasa (13/10/2020).
Melalui penelitian ini memungkinkan ahli paleontologi mempelajari fisiologi mamalia fosil awal secara langsung. Para peneliti mempelajari cincin pertumbuhan di soket gigi, disimpan setiap tahun seperti cincin pohon, yang dapat dihitung untuk mengungkapkan berapa lama hewan itu hidup.
Baca Juga: Studi UCL: Hewan Mamalia Tertentu Mungkin Rentan Terhadap Covid-19
Dr Pam Gill, rekan peneliti senior di University of Bristol, menggunakan pemindaian sinar-X terperinci untuk melihat sementum, bahan yang tumbuh sepanjang hidup hewan.