Suara.com - Oppo Indonesia mengatakan kendala pada mesin CEIR, yang mengolah data IMEI HP-HP yang dijual di Indonesia, telah menciptakan ketidakpastian dan mengancam industri di Indonesia, mulai dari produsen, pedagang, hingga konsumen.
"Semoga ini bukan kiamat kecil," kata PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto dalam jumpa pers usai peluncuran Oppo Reno4 F, Senin malam (12/10/2020).
Aryo mengatakan bahwa saat ini, karena kendala pada mesin CEIR yang dikelola oleh pemerintah itu, yang dirasakan oleh para produsen ponsel adalah ketidakpastian.
"Kami hanya bisa pasrah. Kami tidak tahu apakah nanti masih bisa produksi atau tidak? Apa nanti masih bisa jualan?" kata Aryo.
Baca Juga: Kapasitas Mesin IMEI Masih Cukup, Kominfo Jamin HP Baru Tak Diblokir
CEIR atau Central Equipment Identity Register merupakan sebuah perangkat yang dioperasikan pemerintah untuk menampung data HP yang dijual secara resmi di Indonesia. Mesin ini punya peran kunci sejak aturan blokir HP ilegal berbasis IMEI berlaku pada 15 September.
Sederhananya data semua HP yang dijual secara legal di Tanah Air, termasuk IMEI dan Tanda Pendaftaran Produk, akan dimasukan ke mesin ini.
Jika sebuah HP tidak terdaftar - misalnya HP ilegal yang dibawa ke Indonesia lewat pasar gelap - maka semua operator seluler akan secara otomatis memblokirnya sehingga tak bisa digunakan.
Pemerintah beberapa waktu lalu mengakui bahwa kapasitas CEIR sudah penuh sejak akhir September kemarin. Alhasil beberapa HP yang dijual secara legal juga tak bisa digunakan dan terblokir.
Tetapi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) - salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam blokir HP berbasis IMEI bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan - pada Senin pagi mengatakan bahwa mesin CEIR berfungsi normal dan kapasitasnya masih cukup.
Baca Juga: Sempat Ambruk, Mesin Penampung IMEI Diklaim Sudah Beroperasi Normal
Tetapi Aryo meragukan klaim itu.
"Kita sudah berkomunikasi dengan pemerintah. Cuma kita tahu bolanya ada di mana. Kami hanya bisa pasrah. Apa pun yang terjadi, atas nama Oppo Indonesia, kami minta maaf. Itu bukan dari kami, tetapi begitulah kondisinya," beber Aryo.