Suara.com - Sejumlah peneliti Australia menemukan bahwa virsu corona baru, penyebab Covid-19, dapat hidup hingga 28 hari di permukaan sebuah benda, termasuk uang kertas dan kaca.
Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) pada Senin (12/10), memublikasikan penelitian baru tentang "kemampuan bertahan hidup" yang dimiliki virus mematikan tersebut.
Penelitian itu menemukan bahwa virus corona bertahan hidup lebih lama di suhu rendah, cenderung bertahan hidup lebih lama di permukaan halus seperti kaca dan baja tahan karat (stainless steel), serta bertahan hidup lebih lama pada uang yang terbuat dari kertas dibanding uang dari plastik.
Pemimpin Eksekutif CSIRO Larry Marshall mengatakan bahwa penelitian tersebut disusun berdasarkan pekerjaan terdahulu lembaga itu terkait Covid-19, termasuk pengujian vaksin dan pengujian air limbah.
Baca Juga: Mampukah Vaksin Buatan Tahun 1921 Hentikan Pandemi Covid-19?
"Menentukan berapa lama sebenarnya virus itu bertahan hidup di permukaan benda, memungkinkan kita menghasilkan prediksi yang lebih akurat dan meredam penyebarannya, serta melindungi masyarakat kita dengan lebih baik," ujarnya dilansir laman Xinhua, Selasa (13/10/2020).
"Hasil yang kami peroleh menunjukkan bahwa virus corona baru masih bersifat menular di permukaan benda selama periode yang panjang, menegaskan perlunya melakukan praktik-praktik yang baik seperti rutin mencuci tangan dan membersihkan permukaan benda," kata Debbie Eagles, Wakil Direktur Pusat Kesiapan Penyakit Australia (Australian Centre for Disease Preparedness/ACDP), yang berada di bawah naungan CSIRO, dalam pernyataan pers.
"Pada suhu 20 derajat Celsius, yang kurang lebih setara dengan suhu ruangan, kami menemukan bahwa virus itu sangat kuat, bertahan hidup selama 28 hari di permukaan halus seperti kaca yang digunakan pada layar ponsel dan uang dari bahan plastik," imbuhnya.
"Sebagai pembanding, sejumlah eksperimen serupa terhadap Influenza A menemukan bahwa virus itu bertahan hidup di permukaan benda selama 17 hari, yang menunjukkan betapa kuatnya virus corona baru," papar Eagles.
Penelitian lebih lanjut dilaksanakan untuk suhu 30 dan 40 derajat Celsius, dan didapati bahwa usia virus itu berkurang seiring meningkatnya suhu.
Baca Juga: Pemerintah Jamin Vaksin Corona Covid-19 Tidak Haram
Studi tersebut sepenuhnya dilakukan dalam gelap guna menghilangkan dampak sinar ultraviolet (UV) terhadap virus.