Pemenang Nobel Klaim, Alam Semesta Lain Sudah Ada Sebelum Big Bang

Senin, 12 Oktober 2020 | 12:00 WIB
Pemenang Nobel Klaim, Alam Semesta Lain Sudah Ada Sebelum Big Bang
Ilustrasi Big Bang. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fisikawan pemenang hadiah Nobel, Sir Roger Penrose, mengklaim bahwa ada alam semesta lebih awal sebelum Big Bang dan bukti keberadaannya masih dapat diamati di lubang hitam.

Sir Roger membuat klaim tersebut setelah baru-baru ini memenangkan penghargaan untuk terobosan, dalam teori relativitas umum Einstein dan bukti keberadaan lubang hitam.

Sir Roger berpendapat bahwa keberadaan titik-titik radiasi elektromagnetik yang tidak dapat dijelaskan di langit, yang dikenal sebagai Titik Hawking, adalah sisa-sisa dari alam semesta sebelumnya.

Ini adalah bagian dari teori "konformal siklik kosmologi" alam semesta dan disebutkan bahwa titik-titik ini adalah pengenyahan akhir energi yang disebut radiasi Hawking, ditransfer oleh lubang hitam dari alam semesta yang lebih tua.

Baca Juga: Astronom Temukan Lubang Hitam Monster Penjebak 6 Galaksi

Fisikawan Stephen Hawking. (Shutterstock)
Fisikawan Stephen Hawking. (Shutterstock)

Lubang hitam sendiri merupakan wilayah ruang tempat materi telah runtuh dan memiliki gaya gravitasi yang sangat tinggi, sehingga cahaya pun tidak bisa lepas.

Peristiwa seperti itu mungkin telah terjadi di pusat galaksi, Reinhard Genzel dan Andrea Ghez yang berbagi hadiah Nobel dengan Sir Roger, menawarkan bukti paling meyakinkan tentang lubang hitam supermasif di tengah Bimasakti.

Ada kemungkinan bahwa skala waktu untuk penguapan menyeluruh lubang hitam bisa lebih lama dari usia alam semesta saat ini dan karenanya, itu tidak dapat diprediksi.

"Saya mengklaim bahwa ada pengamatan radiasi Hawking. Big Bang bukanlah awal. Ada sesuatu sebelum Big Bang dan sesuatu itulah yang akan kita miliki di masa depan," kata Sir Roger, seperti dikutip Independent, Senin (12/10/2020).

Sir Roger menambahkan bahwa akan ada lubang hitam serupa yang menguap, melalui penguapan Hawking dan akan menghasilkan titik-titik di langit yang disebut Titik Hawking.

Baca Juga: 5 Tempat Terbaik di Luar Angkasa Ini Cocok Mencari Kehidupan Alien

"Kami melihat mereka. Titik-titik ini berukuran sekitar delapan kali diameter Bulan dan merupakan daerah yang agak hangat," tambah Sir Roger.

Namun, banyak yang mengkritik gagasan tersebut dan keberadaan jenis radiasi dari lubang hitam ini belum dapat dikonfirmasi.

Selain itu, jika alam semesta besar tak terhingga dalam satu eksistensi harus menjadi alam semesta kecil tak terhingga di alam semesta berikutnya, semua partikel harus kehilangan massanya seiring bertambahnya usia alam semsta.

Foto lubang hitam di Galaksi M87, yang berjarak 50 juta tahun cahaya dari Bumi, dirilis pada Rabu (10/4/2019). [AFP/European Southern Observatory]
Foto lubang hitam di Galaksi M87, yang berjarak 50 juta tahun cahaya dari Bumi, dirilis pada Rabu (10/4/2019). [AFP/European Southern Observatory]

Menurut kosmologi standar, alam semesta mengalami ekspansi singkat atau "inflasi" Big Bang, yang akan menghilangkan ketidakteraturan dalam struktur alam semesta.

Sebagai tanggapan, Sir Roger mengatakan bahwa sebelumnya lubang hitam juga dianggap hanya ada dalam matematika, sampai keberadaannya dalam kenyataan telah terbukti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI