Suara.com - Pesawat antariksa OSIRIS-REx milik NASA bersiap-siap mengambil sampel permukaan batuan antariksa pada 20 Oktober mendatang.
Sebelum pengambilan sampel, para ahli telah menyatukan apa yang mereka pikir dan ketahui sejauh ini, tentang asteroid dekat Bumi.
"Misi pengembalian sampel asteroid pertama, NASA sekarang tahu lebih banyak tentang materi yang akan dikumpulkannya hanya dalam beberapa minggu. Dalam koleksi khusus enam makalah yang diterbitkan hari ini di jurnal Science and Science Advances, para ilmuwan di misi OSIRIS-REx menyajikan temuan baru tentang material permukaan asteroid Bennu, karakteristik geologi, dan sejarah dinamis," tulis NASA.
Sebagaimana melansir laman The Sun, Sabtu (10/10/2020), NASA menduga bahwa sampel Bennu yang dikirim mungkin berbeda dengan apa pun yang dimiliki dalam pengumpulan meteorit di Bumi.
Baca Juga: Besok! 3 Asteroid Besar Lewati Bumi, Ada yang Sebesar Patung Liberty
Para peneliti mengandalkan pemetaan resolusi tinggi yang telah dilakukan di sekitar Bennu, sejak pesawat ruang angkasa mulai mengorbitnya pada 2018 lalu.
Harapannya, pekerjaan mereka akan mengisi celah penting dalam pemahaman kita tentang asteroid. NASA mengklaim, Bennu memiliki bahan-bahan yang kita tahu penting untuk kehidupan di Bumi.
"Salah satu makalah, yang dipimpin oleh Amy Simon dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland, menunjukkan bahwa bahan organik yang mengandung karbon tersebar luas di permukaan asteroid, termasuk di situs sampel utama misi, Nightingale, di mana OSIRIS-REx akan melakukan upaya pengumpulan sampel pertamanya pada 20 Oktober," tulis NASA.
Temuan ini menunjukkan bahwa mineral terhidrasi dan bahan organik kemungkinan akan hadir dalam sampel yang dikumpulkan.
Bahan organik ini mungkin mengandung karbon dalam bentuk yang sering ditemukan dalam biologi atau dalam senyawa yang berhubungan dengan biologi.
Baca Juga: NASA Temukan Bongkahan Asteroid Lain di Bennu
"Para ilmuwan sedang merencanakan eksperimen rinci pada molekul organik ini dan berharap sampel yang dikembalikan akan membantu menjawab pertanyaan kompleks tentang asal-usul air dan kehidupan di Bumi," jelas NASA.
Ada teori bahwa kehidupan di Bumi, dimulai karena tumbukan asteroid yang membawa air dan molekul organik yang tepat. Ada juga sedikit kekhawatiran bahwa asteroid seperti Bennu dapat mengakhiri kehidupan di Bumi.
Bennu adalah kemungkinan risiko keamanan bagi planet kita karena ada 1 dari 2.700 kemungkinan planet itu bertabrakan dengan kita di tahun 2100-an. Ini mungkin kesempatan kecil tetapi itu membuat mempelajari asteroid menjadi lebih penting.
Dalam waktu kurang dari dua minggu, penyelidikan NASA akan mengambil sampel 60 gram batuan lepas dari Bennu. Ini kemudian akan diterbangkan kembali ke Bumi dan diharapkan tiba pada 2023.
"Maka kita harus bisa mengungkap beberapa misteri seputar asteroid dan asal-usulnya," tulis NASA.