Mengenal Pulau Asing Socotra, Tempat Hidup Tanaman dan Hewan Aneh

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 10 Oktober 2020 | 08:45 WIB
Mengenal Pulau Asing Socotra, Tempat Hidup Tanaman dan Hewan Aneh
Pulau Socotra. [Unesco/©Mario Caruso]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia dipenuhi dengan tempat-tempat yang aneh dan indah, tetapi satu pulau menawarkan pemandangan yang tidak biasa sehingga dijuluki sebagai tempat paling asing di dunia.

Pulau Socotra, bagian dari kepulauan dengan nama yang sama, terkenal dengan pohon-pohon aneh yang tumbuh di sana. Mulai dari Pohon Darah Naga yang mencolok dengan penampilan seperti payung, hingga Pohon Ketimun yang menjulang tinggi.

Faktanya, ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan penelitian yang menghitung flora dan fauna yang hidup di pulau itu, mereka menemukan lebih dari 700 spesies endemik, yang inangnya belum pernah terlihat di tempat lain di dunia. Misalnya, 37 persen dari 825 spesies tumbuhan dan 90 persen spesies reptilnya unik di pulau-pulau tersebut.

Ada juga lebih dari 192 jenis burung, 253 jenis karang, dan lebih dari 1000 spesies kehidupan laut yang hidup di antara pantai. Termasuk beberapa makhluk yang tidak biasa seperti tarantula biru, hingga bunglon bertampak aneh.

Baca Juga: Kemunculan Makhluk Hitam Mirip Karakter Venom Gegerkan Warganet

Pulau Socotra. [Unesco/©Mario Caruso]
Pulau Socotra. [Unesco/©Mario Caruso]

Sebagaimana melansir laman Mirror, Sabtu (10/10/2020), pemandangan di tempat itu pun aneh, sebidang pantai sempit, tebing batu kapur dan gua, serta Pegunungan Hajhir yang menjulang tinggi.

UEA mengirim pasukan ke Socotra, tetapi para pejabat Yaman berpendapat bahwa negara itu tidak meminta izin untuk ditempatkan, sehingga menyebabkan ketegangan meningkat.

Pulau Socotra. [Unesco/©Mario Caruso]
Pulau Socotra. [Unesco/©Mario Caruso]

Namun, kedua negara berhasil menengahi kesepakatan di mana tentara Saudi menggantikan pasukan UEA (Arab Saudi adalah salah satu sekutu Yaman), untuk mengerjakan pelatihan militer dengan pasukan keamanan Yaman, yang terakhir yang mengoperasikan bandara pulau dan pelabuhan.

Kementerian Luar Negeri melarang semua perjalanan ke daratan Yaman dan pulau-pulaunya, yang telah dilakukan sejak Maret 2011, sebelum perang saudara meletus pada 2015.

Baca Juga: Sokotra, Pulau Cantik di Tengah Medan Perang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI