Suara.com - Ahli paleontologi akhirnya mengidentifikasi dinosaurus ganas dengan moncong mirip buaya, yang meneror laut pedalaman lebih dari 60 juta tahun lalu.
Gavialimimus almaghribensis, spesies baru mosasaur, di katalog dan diberi nama oleh tim internasional yang dipimpin oleh Catie Strong, seorang peneliti pascasarjana di University of Alberta di Kanada.
Sisa-sisa predator laut ditemukan di Maroko, di mana lebih dari selusin jenis mosasaurus telah ditemukan.
Mosasaurus, yang menghirup udara dan panjangnya bisa mencapai 55 kaki, hidup selama periode Kapur Akhir, antara 72 dan 66 juta tahun lalu.
Baca Juga: Wow! 2.500 Spesies Asing Baru Akan Muncul di Eropa pada 2050
Strong mengatakan, penemuan itu membantu membuktikan mosasaurus menjadi ahli pemburu 'niche', yang memungkinkan mereka hidup berdampingan dalam ekosistem yang padat. Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of Systematic Paleontology, membantu menjelaskan berapa banyak mega-predator berkembang di habitat terbatas seperti laut pedalaman.
Setiap spesies mosasaurus berevolusi menjadi ahli dalam menangkap mangsa tertentu atau gaya predasi yang berbeda. Globidens simplex, misalnya, memiliki gigi bulat dan gemuk yang cocok untuk menghancurkan hewan bercangkang.
"Tidak semua adaptasi dalam lusinan spesies sedramatis ini, dan dalam beberapa kasus mungkin ada beberapa tumpang tindih dalam mangsa. Tapi secara keseluruhan ada bukti bahwa ada diversifikasi spesies ini ke dalam relung yang berbeda," katanya dilansir laman Daily Mail, Jumat (9/10/2020).
Ada kemungkinan spesies mosasaurus yang berbeda bersaing langsung untuk mendapatkan mangsa, tetapi, kata Strong, perbedaan anatomis memberi kepercayaan lebih pada gagasan 'partisi khusus'.
"Ini memang membantu memberikan dimensi lain pada keragaman itu dan menunjukkan bagaimana semua hewan hidup pada waktu yang sama, di tempat yang sama dapat bercabang dan mengambil jalan mereka sendiri melalui evolusi untuk dapat hidup berdampingan seperti itu," jelasnya.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan 30 Spesies Baru di Perairan Dalam
Sisa-sisa fosil G. almaghribensis, termasuk tengkorak sepanjang tiga kaki, ditemukan di tambang fosfat.
"Maroko adalah tempat yang sangat bagus untuk menemukan fosil, terutama di tambang fosfat ini. Fosfat itu sendiri memantulkan sedimen yang akan disimpan di lingkungan laut, jadi ada banyak mosasaurus di sana," ujar Strong.
Strong berkolaborasi dengan rekan-rekan dari Universitas Cincinnati dan Universitas Flinders Australia, dengan bimbingan dari ahli paleontologi vertebrata Michael Caldwell, ketua departemen sains Universitas Alberta.