Deretan Miliarder Ini Kekayaannya Bertambah Rp 1.483 T Selama Pandemi

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 08 Oktober 2020 | 07:30 WIB
Deretan Miliarder Ini Kekayaannya Bertambah Rp 1.483 T Selama Pandemi
Jeff Bezos, pendiri dan bos Amazon. [Twitter/JeffBezos]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang super kaya tidak pernah lebih kaya, dengan kekayaan mereka melonjak ke rekor tertinggi 7,8 triliun poundsterling atau sekitar Rp 1.483 triliun, selama pandemi virus corona.

Jutaan orang di seluruh dunia kehilangan pekerjaan mereka pada puncak krisis, kekayaan miliarder ini justru meningkat lebih dari seperempat (27,5 persen), menurut laporan bank Swiss UBS.

Sebagaimana melansir laman Metro, Kamis (8/10/2020), jumlah miliarder juga telah mencapai titik tertinggi baru, naik dari 2.158 menjadi 2.189. Sebagian besar diuntungkan dari bertaruh pada pemulihan pasar saham global setelah mereka mencapai titik terendah selama lockdown.

Orang terkaya di dunia, pendiri Amazon Jeff Bezos, kekayaannya mengalami peningkatan sebesar 74 miliar dolar AS tahun ini, dan sekarang kekayaannya menjadi 189 miliar dolar AS.

Baca Juga: Tesla Akan Membuka Pabrik di India, Begini Muasal Kisahnya

Elon Musk. [Frederic J. Brown/AFP]
Elon Musk. [Frederic J. Brown/AFP]

Pendiri Tesla Elon Musk yang telah menghasilkan uang paling banyak sepanjang tahun ini, meningkatkan kekayaannya sebesar 76 miliar dolar AS menjadi 103 miliar dolar AS.

Meskipun ini mungkin terdengar seperti berita bagus bagi para miliarder, Stadler memperingatkan bahwa penciptaan kekayaan besar-besaran pada saat terjadi bencana keuangan global, dapat menimbulkan reaksi publik.

Luke Hilyard, direktur eksekutif thinktank High Pay Center, mengatakan laporan UBS adalah tanda bahwa kapitalisme tidak bekerja sebagaimana mestinya.

"Miliarder yang menghasilkan lebih banyak uang akan merusak secara ekonomi dan sosial. Kekayaan miliarder sama dengan kekayaan yang hampir tidak mungkin dihabiskan selama beberapa masa kehidupan dengan kemewahan mutlak," ujarnya kepada Guardian.

Menurut dia, siapa pun yang mengumpulkan kekayaan dalam skala ini dapat dengan mudah mampu menaikkan gaji karyawan atau berkontribusi lebih banyak dalam pajak untuk mendukung layanan publik yang vital, sambil tetap mendapatkan penghargaan yang sangat baik untuk kesuksesan apa pun yang telah mereka capai.

Baca Juga: Tesla Berencana Buka Pabrik di India pada 2021

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI