Ada Planet Lain Lebih Baik dari Bumi?

Rabu, 07 Oktober 2020 | 11:00 WIB
Ada Planet Lain Lebih Baik dari Bumi?
Ilustrasi Bumi. Shutterstock
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bumi belum tentu merupakan planet terbaik di alam semesta. Para ilmuwan telah mengidentifikasi dua lusin planet di luar tata surya, yang mungkin memiliki kondisi lebih cocok untuk kehidupan daripada Bumi sendiri.

Beberapa dari bintang-bintang ini mengorbit, mungkin lebih baik daripada Matahari. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Dirk Schulze-Makuch, ilmuwan dari Washington State University yang diterbitkan dalam jurnal Astrobiology.

Penelitian itu merinci karakteristik planet yang berpotensi "dapat dihuni", termasuk planet yang lebih tua, sedikit lebih besar, sedikit lebih hangat, dan mungkin lebih basah dari Bumi.

Sebanyak 24 planet teratas untuk planet yang bisa dihuni berada di 100 tahun cahaya.

Baca Juga: Tidak Sadar, NASA Ternyata Temukan Fosfin di Venus 42 Tahun Lalu

Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/Free-Photos)

Schulze-Makuch mengatakan, penelitian ini dapat membantu memfokuskan upaya pengamatan di masa depan, seperti dari James Web Space Telescope NASA, observatorium luar angkasa LUVIOR, dan teleskop luar angkasa PLATO milik Badan Antariksa Eropa.

"Dengan teleskop luar angkasa berikutnya yang akan datang, kita akan mendapatkan lebih banyak informasi, jadi penting untuk memilih beberapa target," kata Schulze-Makuch

Dirinya menuturkan bahwa harus fokus pada planet tertentu yang memiliki kondisi paling menjanjikan untuk kehidupan yang kompleks.

"Kita harus berhati-hati agar tidak terjebak mencari Bumi kedua karena ada planet yang mungkin lebih cocok untuk kehidupan daripada Bumi," jelasnya.

Schulze-Makuch bekerja sama dengan astronom Rene Heller dari Max Planck Institute for Solar System Research dan Edward Guinan dari Villanova University, untuk mengidentifikasi kriteria kelayakan hunian dan mencari di antara 4.500 planet ekstrasurya yang diketahui.

Baca Juga: Ilmuwan Menyebut Obat HIV tak Mempan bagi Pasien Covid-19 Rawat Inap

Meski "dapat dihuni", tidak berarti planet-planet ini pasti memiliki kehidupan. Planet ini hanya memiliki kondisi yang mendukung kehidupan.

Para ilmuwan memilih sistem bintang planet dengan kemungkinan planet terestrial yang mengorbit di dalam zona cair air bintang inang dari Kepler Object of Interest Exoplanet Archive.

Matahari adalah pusat tata surya namun memiliki umur yang relatif singkat yaitu kurang dari 10 miliar tahun. Karena butuh hampir 4 miliar tahun sebelum segala bentuk kehidupan kompleks muncul di Bumi.

Banyak bintang mirip dengan Matahari yang disebut bintang G, mungkin kehabisan bahan bakar sebelum kehidupan kompleks dapat berkembang.

Selain melihat sistem dengan bintang G yang lebih dingin, para ilmuwan juga melihat sistem dengan bintang katai K, yang agak lebih dingin, kurang masif, dan kurang bercahaya dari Matahari.
Bintang K memiliki keunggulan rentang hidup 20 miliar hingga 70 miliar tahun. Ini akan memungkinkan planet yang mengorbit menjadi lebih tua, serta memberi kehidupan lebih banyak waktu untuk maju ke kompleksitas yang saat ini ditemukan di Bumi

Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]
Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]

Namun, agar layak huni, planet tidak boleh terlalu tua sehingga itu kehabisan panas dan kekurangan medan geomagnetik pelindung.

Bumi berusia sekitar 4,5 miliar tahun, tetapi para ilmuwan berpendapat bahwa poin penting bagi kehidupan adalah planet yang berusia antara 5 miliar hingga 8 miliar tahun.

Dilansir dari phys.org, Rabu (7/10/2020), ukuran dan massa planet juga penting. Planet yang 10 persen lebih besar dari Bumi seharusnya memiliki daratan yang lebih layak huni.

Planet berukuran sekitar 1,5 kali massa Bumi, diharapkan dapat mempertahankan pemanasan interiornya melalui peluruhan radioaktif lebih lama dan juga akan memiliki gravitasi lebih kuat, untuk mempertahankan atmosfer dalam periode waktu yang lebih lama.

Air sebagai sumber kehidupan pun sangat penting dan para ilmuwan berpendapat bahwa sedikit lebih banyak air akan membantu, terutama dalam bentuk kelembapan dan awan.

Suhu yang sedikit lebih hangat secara keseluruhan dengan suhu permukaan rata-rata sekitar 5 derajat Celcius, lebih baik dari Bumi ditambah dengan kelembapan juga akan lebih baik untuk kehidupan.

Ilustrasi pegunungan dengan hutan hujan. [Shutterstock]
Ilustrasi pegunungan dengan hutan hujan. [Shutterstock]

Preferensi kehangatan dan kelembaban ini terlihat di Bumi dengan keanekaragaman hayati yang lebih besar di hutan hujan tropis daripada di daerah yang lebih dingin dan lebih kering.

Menurut Schulze-Makuch, di antara 24 kandidat planet teratas, tidak ada yang memenuhi semua kriteria planet yang dapat dihuni. Tapi, ada satu yang memiliki empat karakteristik kritis, membuatnya mungkin jauh lebih nyaman untuk kehidupan daripada Bumi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI