Suara.com - Tingginya penggunaan internet terutama di masa Pandemi Covid-19, memicu tingginya kejahatan siber. Kunci dari perindungannya adalah tingkat kewaspadaan, terhadap keamanan penggunaan internet dan menjadikannya sebagai kebiasaan.
Director of Global Research & Analysis Teams Kaspersky Asia Pasifik, Vitaly Kamluk melihat tingginya populasi Indonesia menjadi katertarikan pagi para pelaku kejahatan siber.
"Di mana pun Anda berada, tetap berada dalam jaringan internet yang aman. Jadikan sebagai kebiasaan dengan tidak mudah percaya dengan sembarangan orang dan memiliki pengamanan lebih," tegasnya dalam webinar bertema 'Pandemi Telah Membentuk Lanskap Ancaman Yang Ditargetkan di Asia Tenggara', Selasa (6/10/2020).
Tidak hanya itu, dia menambahkan, edukasi cybersecurity di sektor pendidikan, selalu kedepankan topik keamanan sebagai pilar kehidupan sehingga publikasi di media juga semakin menonjol untuk keamanan siber, di TV, koran dan media lainnya.
Baca Juga: Phising Targetkan Dana Bantuan Korban Pandemi Covid-19
Di kesempatan yang sama, Pakar keamanan Kaspersky, Yeo Siang Tiong menyikapi bahwa tantangan siber menjadi masalah di seluruh negara, terutama di tengah pandemi Covid-19. Termasuk di Indonesia karena tingginya populasi.
"Untuk Indonesia karena semakin konsumtif dalam hal tetap terkoneksi di masa pandemi ini, kesadaran keamanan masyarakatnya juga kian lama kian tumbuh. Masyarakatnya sedikit demi sedikit mulai notice, walaupun tetap masih dibutuhkan peningkatan untuk itu," bebernya.