100.000 iPhone Daur Ulang Dijual, Apple Geram Hingga Tuntut Perusahaan

Selasa, 06 Oktober 2020 | 17:00 WIB
100.000 iPhone Daur Ulang Dijual, Apple Geram Hingga Tuntut Perusahaan
Ilustrasi logo Apple. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apple menuntut menuntut mantan mitra daur ulang GEEP Kanada yang diduga menjual kembali kurang lebih 103.845 iPhone, iPad dan Jam Tangan.

The Logic melaporkan sebelumnya Apple mengirim 500.000 iPhone, iPad dan smartwatch antara Januari 2015 dan Desember 2017 untuk didaur ulang.

Saat Apple melakukan audit, ditemukan 18 persen dari perangkat tersebut masih mengakses internet melalui jaringan seluler.

Hal ini berarti 18 persen perangkat tersebut kemungkinan dijual kembali di pengguna.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Re.juve Akan Gunakan Kemasan Botol Daur Ulang

Ilustrasi Apple. (unsplash/VASANTH)
Ilustrasi Apple. (unsplash/VASANTH)

Bikin geram, perusahaan daur ulang tersebut menyangkal semua kesalahan, tetapi tidak menyangkal jika adanya pencurian dalam perusahaan.

Dilansir dari laman The Verge, dilaporkan telah mengajukan gugatan pihak ketiga yang mengklaim tiga karyawan mencuri perangkat atas nama mereka sendiri.

Apple tak setuju dengan alasan tersebut dan berpendapat bahwa para karyawan adalah bagian dari manajemen senior di peruasahaan daur ulang tersebut.

Tahun lalu, manusia meninggallkan rekor jumlah limbah elektronik hingga 53,6 juta metrik ton ponsel, komputer, peralata dan gadget lain yang dibuang.

Seperti perusahaan teknologi lainnya, Apple telah menciba meningkatkan praktik lingkungannya, termasuk upaya mendaur ulang.

Baca Juga: Ada Senyum Tersembunyi di Balik Emoji Masker Baru Milik Apple

Namun hingga kini perusahaan masih mengandalkan perusahaan mitra lain untuk memulihkan material berharga dari perangkat bekas, salah satunya GEPP dari Kanada.

Memperbaiki dan menjual kembali perangkat juga merupakan bagian dari bisnis GEEP, mesipun perusahaan menawarkan beberapa layanan pengelolaan limbah elektronik selama periode tersebut.

Tetapi pihak Apple menjual kembali perangkat ini tidak akan baik-baik saja, pasalnya produk yang dapat dijual kembali di pasar gelap tersebut tidak berarti perangkat tersebut memenuhi standar kualitas atau keamanan.

Produk yang dikirim ke daur ulang tidak lagi memadai untuk dijual kepada konsumen dan jika dibuat kembali dengan suku cadang palsu produk tersebut akan bermaslah termasuk kerusakan listrik hingga baterai.

Diketahui Apple tak lagi bekerja sama dengan perusahaan daur ulang GEEP Kanada sejak insiden penuntutan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI