Suara.com - Jumlah gempa bumi tektonik selama September 2020 turun jika dibandingkan dengan pada Agustus, tetapi gempa yang dirasakan jumlahnya meningkat drastis.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan bahwa selama September ada 706 gempa tektonik di wilayah Indonesia, turun dari sebanyak 804 kali pada Agustus.
Tetapi dari jumlah itu, gempa yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat tercatat sebanyak 67 kali atau meningkat signifikan dari Agustus yang hanya sebanyak 49 kali.
Sementara gempa yang magnitudonya terjadi sebanyak 685 kali, atau menurun dibandingkan Agustus yang tercatat sebanyak 777 kali gempa. Sedangkan gempa dengan magnitudo di atas 5,0 atau gempa signifikan, terjadi sebanyak 21 kali, turun dari sebanyak 27 kali pada Agustus.
Baca Juga: BMKG: Waspadai La Nina di Indonesia, Potensi Banjir-Longsor
Selama September 2020 terjadi satu kali kejadian gempa merusak, yaitu gempa berkekuatan M 5,7 yang mengguncang Kepulauan Talaud pada 9 September 2020.
Gempa Talaud itu menyebabkan sebanyak 55 bangunan rumah warga rusak yang tersebar di Kecamatan Beo, Pulutan, dan Rainis, Kab. Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Gempa merusak ini merupakan jenis gempa kedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.