Untuk penelitian baru, tim ahli di Inggris mengembangkan model matematika untuk menghitung berapa banyak lagi tumbuhan dan hewan non-asli yang akan datang pada 2050.
Model tersebut didasarkan pada perkiraan ukuran kumpulan sumber dan dinamika invasi historis. Spesies non-asli atau "alien" adalah spesies yang telah dipindahkan ke seluruh dunia ke tempat di mana spesies itu tidak muncul secara alami.
Beberapa spesies ini menjadi invasif, seperti udang karang dan tupai abu-abu di Inggris yang telah menyebabkan kerusakan ekosistem dan mematikan spesies asli.
Hewan tersebut pun memakan banyak dana untuk pembersihan. Spesies invasif merugikan ekonomi Inggris 1,7 miliar pound sterling setiap tahun dengan 116 juta poundsterling, dihabiskan untuk menangani knotweed Jepang.
![Tupai merah. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/05/12/20873-tupai-merah.jpg)
Blackburn mengatakan, spesies ini akan terus ditambahkan ke ekosistem dengan kecepatan tinggi selama beberapa dekade mendatang. Ada sejumlah spesies yang sangat dikhawatirkan oleh para ahli, termasuk rakun yang sudah ada di Eropa dan lobster Amerika.
"Ini berpotensi untuk kawin silang dengan lobster asli tetapi juga diketahui membawa penyakit bakteri yang mematikan spesies asli kami," tambah Blackburn.
Burung juga menimbulkan risiko besar bagi ekosistem Inggris, tim menemukan burung Sacred Ibis adalah predator dengan potensi serius mengancam burung dan amfibi asli.
"Ini mengkhawatirkan karena ini dapat berkontribusi pada perubahan dan kepunahan keanekaragaman hayati yang berbahaya," jelas Blackburn.
Berdasarkan temuan ahli, Blackburn mengatakan rata-rata sekitar 1.200 spesies baru diharapkan muncul di masing-masing dari delapan wilayah pada pertengahan abad ini.
Baca Juga: Pewaris Gen Neanderthal Berisiko Lebih Tinggi Terinfeksi Covid-19 Parah
Itu mencakup Afrika, Asia sedang, Asia tropis, Australia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Kepulauan Pasifik, dengan peningkatan terbesar diperkirakan terjadi di Eropa.