Suara.com - Penelitian terbaru memperkirakan, sekitar 2.500 spesies tanaman dan hewan asing baru, termasuk rakun dan lobster amerika akan muncul di Eropa pada 2050.
Pakar dari University College London yakin, jumlah spesies non-asli di seluruh dunia dapat meningkat 36 persen pada pertengahan abad, dibandingkan dengan 2005.
Penelitian ini diterbitkan di jurnal Global Change Biology, tim tersebut mengatakan, peningkatan akan terlihat terutama pada serangga, artropoda, dan burung.
Di Eropa, pendatang baru akan meningkat untuk semua kelompok tumbuhan dan hewan kecuali mamalia. Tim ahli di balik penelitian ini mengatakan, rakun adalah risiko khusus bagi Inggris jika hewan itu datang karena menjadi predator bagi berbagai spesies hewan Inggris.
![Ilustrasi burung migrasi. [Emmanuel Dunand/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/17/38969-ilustrasi-burung-migrasi.jpg)
Para ilmuwan mengatakan, memberlakukan peraturan keamanan hayati yang lebih ketat dan batasan pada perdagangan internasional dapat membantu mengurangi jumlah spesies invasif.
Katalog global lengkap terbaru dari spesies non-asli berlangsung pada 2005, di mana lebih dari 35.000 tumbuhan, serangga, dan hewan telah tercatat.
Seorang profesor di University College London, Tim Blackburn, mempelajari ancaman dari spesies non-asli pada ekosistem dan melihat ancaman di masa depan.
Meskipun penelitian baru ini tidak berfokus pada spesies individu, penelitian sebelumnya oleh Blackburn dan rekannya melihat spesies yang menimbulkan ancaman.
Sebelumnya pada 2014, Blackburn dan rekannya mengamati 500 potensi kedatangan dan menemukan 93 di antaranya menimbulkan risiko sedang bagi satwa liar asli.
Baca Juga: Pewaris Gen Neanderthal Berisiko Lebih Tinggi Terinfeksi Covid-19 Parah
"Saya akan mengatakan bahwa kita dapat melihat lusinan hewan asing baru tiba di sini pada tahun 2050, kemungkinan ratusan, terutama jika biosecurity tidak diperketat," kata Blackburn, seperti dikutip Dailymail, Sabtu (3/10/2020).