Bukti menunjukkan bahwa para penyerang menyerang dari jarak dekat dan menembus tembok pemukiman. Peralatan, hewan, biji-bijian, dan hiasan logam dihancurkan dan kemudian ditinggalkan. Itu menunjukkan niatnya tidak hanya untuk menjarah.
Sementara itu, pelapukan hingga ke tulang dan jenazah yang berserakan menunjukkan bahwa para korban tidak pernah dikubur dan ditinggalkan.
Ditambah dengan fakta bahwa beberapa korban masih mengenakan perhiasan dan barang-barang berharga belum ditemukan. Ini menunjukkan ada orang yang berhasil selamat pergi dan tidak kembali, bahkan untuk melakukan upaca penguburan pada orang meninggal.
"Dari sini, kami dapat menyimpulkan bahwa tujuan para penyerang adalah penghancuran total La Hoya," tulis para ilmuwan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip IFL Science, Jumat (2/10/2020).
![Pembantaian Zaman Besi. [Cambridge.org]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/02/51323-pembantaian-zaman-besi.jpg)
Para ilmuwan menduga La Hoya mungkin satu-satunya pemukiman Zaman Besi diketahui di wilayah, yang kehancurannya mungkin disebabkan oleh komunitas saingannya sebelum pendudukan Romawi.
Persamaan antara pembantaian ini dan pembantaian terkenal lainnya di Iberia menunjukkan bahwa masyarakat pada saat itu mampu melakukan kekerasan brutal untuk menyelesaikan konflik.