Ada 2 Purnama, Ini 5 Fenomena Langit Oktober 2020 yang Bisa Diamati

Jum'at, 02 Oktober 2020 | 07:30 WIB
Ada 2 Purnama, Ini 5 Fenomena Langit Oktober 2020 yang Bisa Diamati
Bulan purnama. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap bulan akan selalu ada fenomena langit yang pernah terjadi, entah dapat terlihat dengan jelas atau tidak. Oktober 2020 dipenuhi dengan peristiwa menarik.

Dilansir dari In The Sky, Jumat (2/10/2020), berikut ini lima peristiwa langit yang akan terjadi pada Oktober 2020:

1. Bulan purnama

Bulan akan mencapai fase penuh pada 2 Oktober 2020. Dalam fase siklus bulanannya, Bulan terletak hampir tepat di seberang Matahari di langit dan menempatkannya tinggi di atas cakrawala hampir sepanjang malam.

Baca Juga: Fenomena Ganjil, Langit Oranye Berkabut di Kota Kelahirannya Steve Jobs

Urutan Bulan purnama sepanjang tahun sering diberi nama sesuai dengan musim di mana Bulan itu muncul. Bulan purnama ini akan menjadi yang pertama jatuh di musim gugur 2020 dan karena itu diberi nama Harvest Moon.

Bulan Purnama. [Shutterstock]
Bulan Purnama. [Shutterstock]

Selama malam-malam setelah 2 Oktober, Bulan akan terbit sekitar satu jam lebih lambat setiap hari. Dalam beberapa hari, Bulan hanya akan terlihat di langit menjelang fajar dan dini hari.

Kemudian pada saat mencapai kuartal terakhir, seminggu setelah Bulan purnama, Bulan akan terbit sekitar tengah malam dan terbenam sekitar tengah hari.

Pada saat yang tepat ketika Bulan mencapai fase penuh, satelit alami itu akan berada di konstelasi Cetus dan jaraknya dari Bumi akan mencapai 405.000 kilometer. Bulan purnama akan terjadi pada pukul 04.05 WIB.

2. Konjungsi Bulan dengan Mars

Baca Juga: Hii... Fenomena Langit Oranye Ini Bikin Merinding

Bulan akan melakukan pendekatan dengan Planet Merah pada 3 Oktober, di mana keduanya akan terpisah sejauh 1 derajat satu sama lain dengan Bulan berada di arah selatan Mars.

Pasangan langit ini akan terlihat mulai pukul 19.12 WIB pada ketinggian 7 derajat, di atas ufuk timur dan akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 00.41 WIB dengan ketinggian 77 derajat di atas ufuk utara.

Keduanya akan menghilang saat fajar sekitar pukul 05.23 WIB pada ketinggian 17 derjata di ufuk barat.

Bulan dan Mars akan muncul di konstelasi Pisces dan semakin malam, Mars akan terlihat semakin terang seperti bintang berwarna kemerahan yang tidak berkelap-kelip. Hal itu karena Mars sedang mencapai titik oposisi terhadap Matahari pada pertengahan Oktober.

3. Konjungsi Bulan dengan Venus

Setelah melakukan pendekatan dengan Mars, Bulan akan berkonjungsi dengan tetangga Bumi lainnya yaitu Venus pada 14 Oktober mendatang.

Konjungsi Bulan dan Venus Oktober 2020. [In the Sky]
Konjungsi Bulan dan Venus Oktober 2020. [In the Sky]

Pasangan ini akan mulai terlihat di langit pada pukul 03.20 WIB, 2 jam 12 menit sebelum Matahari terbit, dan mencapai ketinggian 27 derajat di atas ufuk timur sebelum menghilang dari pandangan pada pukul 05.18 WIB.

Bulan dan Venus akan berada di konstelasi Leo dan terpisah sejauh 4 derajat satu sama lain.

4. Oposisi Mars

Mars akan berada di titik oposisi pada 14 Oktober. Pada saat itu, Matahari, Bumi, dan Mars akan berada segaris lurus di bidang tata surya. Artinya, dalam pandangan dari Bumi, Mars akan berada di arah yang berlawanan posisinya dari Matahari. Ketika Matahari terbenam, Mars baru akan terbit.

Pada waktu yang sama ketika Mars melewati oposisi, planet itu juga melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi yang disebut perigee dan membuatnya tampak sangat terang dan besar.

Waktu perigee Mars adalah waktu yang tepat untuk melakukan pengamatan karena berdekatan dengan Bumi di tata surya, dengan jarak 55 juta kilometer dari Bumi dan memiliki variasi terbesar dalam semua planet dalam jaraknya dari Bumi.

Namun meski pada jarak terdekatnya dengan Bumi, para pengamat tetap haru melakukan pengamatan menggunakan teleskop.

5. Bulan biru

Bulan biru (blue moon) akan terjadi pada 31 Oktober 2020. Meskipun disebut Bulan biru, tapi fenomena ini merupakan Bulan purnama kedua yang terjadi pada satu bulan kalender. Dikarenakan pada 2 Oktober sudah terjadi Bulan purnama, maka purnama pada 31 Oktober disebut Bulan biru.

Bulan biru terakhir terjadi pada 31 Maret 2018, sedangkan Bulan biru musiman berikutnya akan terjadi pada 22 Agustus 2021. Dua Bulan purnama relatif jarang terjadi dalam bulan kalender yang sama karena rata-rata sekali setiap 2,7 tahun.

Bulan Biru. [In the Sky]
Bulan Biru. [In the Sky]

Pada saat Bulan mencapai fase penuh, Bulan akan berada di konstelasi Aries dan akan muncul paling tinggi di belahan Bumi utara. Bulan akan terlihat pada pukul 21.49 WIB dan berjarak 406.000 kilometer dari Bumi.

Penggunaan istilah Bulan biru sendiri merupakan inovasi abad ke-20 yang awalnya berasal dari kesalahan cetak di majalah Sky & Telescope yang terbit pada Maret 1946.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI