Suara.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro menyebut bahwa Ekonomi kreatif dan digital bisa menjadi sumber pertumbuhan Indonesia di tahun 2025.
Hal itu disampaikan oleh Bambang saat menjadi pemibcara Konferensi Internasional ICONETSI 2020 yang diadakan oleh Swiss German University (SGU).
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah telah mencanangkan pengembangan transformasi digital untuk pemanfaatan TIK dalam 5 tahun ke depan.
“Dalam kondisi sekarang dan sesudah pandemi Pemerintah perlu masuk lebih cepat dalam mendukung pengembangan digital pemanfaatan TIK. Pemerintah sudah mempunyai strategi pengembangan transformasi digital untuk 5 tahun ke depan," kata Bambang dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu, (30/9/2020).
Baca Juga: Gaet Wisatawan, Pemerintah Gelar Wisata Virtual di 17 Taman Nasional
Ia mengungkapkan bahwa strategi tersebut dicanangkan bertahap hingga tercapainya tujuan pada tahun 2035 yaitu ekonomi kreatif dan digital sebagai penggerak ekonomi berbasis inovasi.
Kemudian, pada tahun 2045 ia berharap Indonesia bisa menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif dan digital kelas dunia.
Sementara itu, Rektor Swiss German University (SGU), Dr. rer. nat. Filiana Santoso, mengatakan bahwa konferensi ini bertujuan agar para ilmuwan, insinyur dan peneliti industri bersama-sama bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dan hasil riset tentang berbagai aspek terkait teknik, ilmu pengetahuan dan riset sosial secara virtual,” tambahnya.
Di samping itu, Direktur Marketing Communication dari Swiss German University (SGU), Donny Muchelly, juga mengatakan, bahwa acara ini di harapkan dapat menjadi sebuah event yang memberikan nilai tambah dalam menghadapi tatanan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 dan tuntutan akan adanya era Revolusi Industri 4.0.
"Pemanfaatan akan Teknologi Informasi dan Komunikasi, dapat membantu masyarakat dapat memanfaatan inovasi dan teknologi secara tepat," kata Donny.
Baca Juga: Yuk Belajar Batik Shibori, Bisa Mendatangkan Uang di Tengah Pandemi