Sigap! Bocah 3 Tahun Terinfeksi Wabah Pes, China Aktifkan Tanggap Darurat

Rabu, 30 September 2020 | 11:00 WIB
Sigap! Bocah 3 Tahun Terinfeksi Wabah Pes, China Aktifkan Tanggap Darurat
Ilustrasi bubonic plague. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak berwenang dari daerah barat daya China telah mengaktifkan tanggap darurat, setelah seorang bocah lelaki berusia tiga tahun terinfeksi wabah pes demi mencegah penyebaran penyakit.

Anak tersebut berasal dari desa terpencil di negara Menghai di Provinsi Yunnan dan dipastikan terinfeksi wabah pes pada Minggu (27/9/2020).

Itu terjadi ketika wilayah Mongolia Dalam, dekat perbatasan China dengan Mongolia, telah melaporkan dua kematian yang disebabkan oleh wabah tersebut pada Agustus lalu, mendorong pihak berwenang untuk memperlakukan lockdown parsial dan karantina penduduk.

China juga menghadapi ancaman penyebaran penyakit dari negara tetangganya Mongolia, yang telah menyatakan setidaknya 17 dari 21 provinsi di negara itu berisiko terkena wabah pes.

Baca Juga: Asal-usul Wabah Pes yang Mematikan, Benarkah dari China?

Ilustrasi Mongol. [Yang Shuo/Unsplash]
Ilustrasi Mongol. [Yang Shuo/Unsplash]

Pihak berwenang Menghai meluncurkan tanggap darurat tingkat empat setelah melaporkan pasien berusia muda tersebut sebagai kasus yang diduga penyakit pes. Dilansir dari Dailymail, Rabu (30/9/2020), laporan tersebut menyebutkan bahwa pasien mengalami gejala ringan dan dalam kondisi stabil setelah pengobatan.

Para pejabat tidak memberikan rincian bagaimana anak itu terinfeksi tetapi mengatakan bahwa wabah tikus telah terjadi di kabupaten itu pada 21 September, setelah tiga tikus ditemukan mati karena alasan yang tidak diketahui di sebuah desa.

Bocah itu didiagnosis selama pemindaian penyakit di seluruh wilayah setelah wabah tikus terjadi. Menurut media pemerintah, ia dipastikan telah terinfeksi wabah pes.

Pejabat nasional dan provinsi mengunjungi Menghai sebagai bagian dari tanggap darurat pemerintah, sementara tim pekerja medis melakukan inspeksi, memberlakukan karantina, dan menyaring pasien yang dicurigai.

Wabah pes atau disebut juga Black Death merupakan pandemi paling fatal dalam sejarah manusia yang terjadi pada Abad Pertengahan, di mana 75-200 juta orang Eurasia dan Afrika Utara meninggal. Penyakit itu disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis dan ditularkan oleh kutu yang terinfeksi oleh tikus.

Baca Juga: Diduga Penambahan Kasus Baru, Remaja Mongolia Ini Terserang Wabah Pes

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI