Suara.com - Google menguraikan perubahan baru pada kebijakan pengembangnya dan berjanji untuk membuat penggunaan toko aplikasi pihak ketiga lebih mudah di Android 12.
Pengumuman tersebut menjawab kekhawatiran baru-baru ini seputar pengembangan aplikasi Android, termasuk perselisihan tentang sistem pembayaran dalam aplikasi alternatif dan kesulitan untuk bisnis yang beralih ke online karena Covid-19.
Pengguna Android sudah dapat menginstal aplikasi melalui toko pihak ketiga seperti Galaxy Store milik Samsung. Google mengatakan bahwa sebagai tanggapan atas umpan balik pengembang, pihaknya menambahkan fitur ke pembaruan Android 12 tahun depan, yang akan semakin memudahkan pengguna menggunakan toko aplikasi lain di perangkat.
Di sisi lain, Google tidak melonggarkan aturannya pada pembayaran dalam aplikasi untuk Play Store.
Baca Juga: Bantah Disebut Pilah-pilih, Google Siap Perketat Pajak Aplikasi Pengembang
"Semua pengembang yang menjual barang digital di aplikasinya harus menggunakan sistem penagihan Google Play," tulis Google, seperti dikutip The Verge, Rabu (30/9/2020).
Aplikasi apa pun yang belum menggunakan sistem untuk barang digital, akan diminta untuk menambahkannya paling lambat pada 30 September 2021. Hal ini telah menjadi poin penting untuk Epic Games, dengan peluncuran Fortnite di Play Store pada Agustus setelah Epic Games menambahkan dukungan untuk metode penagihan alternatif.
Namun, ada satu kategori pembelian dalam aplikasi yang sangat rumit, yaitu bisnis yang mulai mengizinkan pengguna menjual versi "virtual" dari penawaran non-digital normal selama pandemi. Perusahaan-perusahaan ini termasuk Airbnb dan ClassPass, mengeluh karena diminta membayar biaya layanan baru di iOS.
Apple sendiri telah mulai membebaskan biaya ini dalam beberapa kondisi dan Google mengatakan, bisnis ini tidak perlu menggunakan penagihan Google Play Android untuk waktu dekat.
Google menyebut bahwa pandemi Google telah mengakibatkan banyak bisnis harus berpindah ke digital dan melibatkan pelanggan dengan cara baru. Selama 12 bulan ke depan, bisnis ini tidak perlu mematuhi kebijakan pembayaran, tapi akan terus dinilai kembali situasinya selama tahun depan.
Baca Juga: Kini, Google Maps Tampilkan Informasi Terbaru COVID-19