Suara.com - Meskipun Kementerian Pertahanan mengklaim belum ada laporan resmi tentang personel militer yang menemukan benda terbang tak dikenal (UFO), pengamat bersikeras bahwa Jepang adalah “sarang” aktivitas luar angkasa.
Pasukan Pertahanan Jepang (SDF) telah dibekali dengan protokol baru tentang apa yang harus mereka lakukan ketika menghadapi benda terbang tak dikenal (UFO), yang berpotensi menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional.
Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Taro Kono mengatakan dalam konferensi pers pada awal September, bahwa anggota militer perlu merekam visual dari fenomena benda tak dikenal yang mereka temui.
Rekaman tersebut kemudian harus dianalisis sepenuhnya.
Baca Juga: Terungkap! Tragedi Titanic, Akibat Cuaca di Luar Angkasa
Militer juga ditugaskan untuk mengecek laporan penampakan UFO dari masyarakat.
Keputusan itu adalah arahan terakhir Kono sebagai Menhan, sebelum pemerintah Jepang melakukan reshuffle menteri pada pertengahan September.
Dalam pernyataan sebelumnya, Kono meragukan keberadaan pesawat alien dari luar angkasa yang mengunjungi Bumi.
Dalam konferensi pers pada bulan April ia mengatakan: "Terus terang, saya tidak percaya pada UFO."
Namun demikian, dalam pertemuan rutin mengenai masalah keamanan regional antara AS-Jepang, Kono dan Menhan AS Mark Esper membahas topik ini di Guam pada akhir Agustus lalu.
Baca Juga: NASA Luncurkan Toilet dan Serum Wajah ke Luar Angkasa, Bisa Ditonton Live
AS disebut berminat untuk bekerja sama dengan Jepang dalam penanganan UFO, terutama setelah Pentagon merilis tiga klip video pada bulan April yang menunjukkan "fenomena benda udara tak dikenal."
Rekaman tersebut dengan cepat beredar online, dan pihak berwenang AS mengonfirmasi bahwa mereka tidak dapat mengidentifikasi objek dalam klip tersebut.
Pemerintah menyangkal banyak penampakan?
Menurut Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jepang, tidak ada kasus personel SDF yang bertemu dengan UFO.
Seorang peneliti UFO ternama Jepang mengaku terkejut dengan pernyataan tersebut.
Greg Sullivan, Direktur Pusat Intelijen Luar Angkasa Jepang (JCETI) mengatakan bahwa Kemenhan harus menyadari setidaknya ada enam dugaan kejadian pertemuan antara pilot dan UFO, yang semuanya telah dilaporkan kepada pemerintah Jepang.
Sullivan juga mengutip sejumlah rekaman penampakan UFO dari warga sipil di seluruh Jepang. "Sebelumnya tidak ada protokol yang berlaku, seperti yang telah dikonfirmasi oleh para saksi pilot yang saya ajak bicara, jadi tidak ada cara untuk melaporkan secara resmi insiden semacam ini," kata Sullivan kepada DW.
"Laporan sudah diajukan dan pihak berwenang memiliki datanya, tetapi pihak berwenang sebelumnya tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan (data) itu, jadi saya berharap hal itu akan berubah sekarang," tambahnya.
Salah satu orang yang telah diwawancarai Sullivan adalah Mamoru Sato, komandan sayap di Angkatan Pertahanan Udara yang mengumpulkan kesaksian dari sejumlah pilot militer lain yang pernah bertemu dengan UFO.
"Laporan tersebut disambut dengan ejekan dan pihak berwenang menolak untuk menanggapinya dengan serius," kata Sullivan.
Laporan tersebut di antaranya berupa, penampakan "piring" terbang dari jarak dekat yang kemudian menghilang dengan kecepatan tinggi, dan penampakan serangkaian pesawat yang bergerak dengan kecepatan melebihi kemampuan pesawat konvensional yang disaksikan seluruh skuadron pilot Jepang di darat di pangkalan udara.
Shigeru Ishiba, seorang politisi dari Partai Demokrat Liberal, juga pernah mengajukan permintaan informasi tentang penampakan UFO saat dia menjabat sebagai Menhan pada tahun 2007.
'Penjelasan alternatif' Jepang tampaknya menjadi semacam “sarang” atas penampakan UFO.
Pada November 2016 dilaporkan ada penampakan benda berbentuk bulat berwarna hijau yang berkedip, di atas kota Niigata.
Sebelumnya, pada Juli 2015 dilaporkan ada penampakan "10 benda berbentuk bola berwarna putih" yang terbang di langit Osaka.
Pada Januari 2014, puluhan orang di Okinawa juga melihat "cahaya misterius" di langit. Namun, tak sedikit yang skeptis terhadap UFO.
Bagi mereka, peristiwa seperti penampakan bola berkilau di dataran tinggi di utara Jepang pada awal musim panas, dan video Pentagon, hanyalah misteri yang belum terpecahkan.
"Ada penjelasan alternatif untuk setidaknya beberapa dari penampakan ini," kata Jun Okumura, seorang analis di Institut Meiji untuk Urusan Global, kepada DW.
"Sama seperti beberapa kejahatan yang 'tidak terpecahkan,' beberapa objek terbang ini 'tidak teridentifikasi' sampai benda-benda itu akhirnya diidentifikasi. Dan setelahnya benda-benda itu bukan lagi UFO."
Namun, lagi-lagi pengamat UFO Sullivan mengatakan dia telah berkomunikasi dengan begitu banyak orang Jepang yang telah melihat benda tak dikenal ini dan ingin tahu lebih banyak tentang fenomena tersebut.
Di Jepang, ada banyak acara “pengamatan langit” bagi orang-orang yang percaya bahwa negaranya adalah tujuan bagi makhluk cerdas luar angkasa.
"Jepang adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia, di mana empat lempeng tektonik bertemu dan ada aktivitas vulkanik tingkat tinggi," kata Sullivan, sembari mengklaim bahwa aktivitas UFO sering ditemukan di sekitar gunung berapi.
Dengan protokol baru ini, Sullivan berharap personel militer yang mungkin enggan melaporkan pertemuan dengan UFO karena takut diejek, sekarang bisa melaporkannya. Ia juga berharap kelak datanya akan diungkap kepada khalayak yang lebih luas. (pkp/gtp)