Terungkap! Tragedi Titanic, Akibat Cuaca di Luar Angkasa

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 29 September 2020 | 07:05 WIB
Terungkap! Tragedi Titanic, Akibat Cuaca di Luar Angkasa
Bangkai kapal Titanic (Wikimedia Commons)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian terbaru diterbitkan dalam jurnal Weather's Royal Meteorological Society, Mila Zinkova menulis bahwa cuaca luar angkasa mungkin telah memengaruhi navigasi dan komunikasi Titanic sebelum bencana, serta memengaruhi operasi penyelamatan.

"Peristiwa cuaca antariksa yang signifikan adalah dalam bentuk badai geomagnetik sedang hingga kuat, yang menurut bukti pengamatan berlaku di Atlantik Utara pada saat tragedi itu," tulis Zinkova, dalam abstrak studi tersebut, dilansir laman New York Post, Selasa (29/9/20220).

Titanic menabrak gunung es di Atlantik Utara pada pukul 11:40 malam waktu kapal pada 14 April 1912, selama pelayaran perdananya dari Southampton ke New York. Kapal itu tenggelam lebih dari dua jam kemudian dengan hilangnya lebih dari 1.500 nyawa.

Zinkova, yang digambarkan oleh Science Times sebagai peneliti cuaca independen dan pensiunan programmer komputer, telah menerbitkan sejumlah makalah penelitian di Titanic.

Baca Juga: NASA Luncurkan Toilet dan Serum Wajah ke Luar Angkasa, Bisa Ditonton Live

Badai geomagnetik. [NASA]
Badai geomagnetik. [NASA]

Ada contoh lain dari sistem yang memengaruhi cuaca luar angkasa di Bumi. Pada 2 September 1859, cuaca luar angkasa menyebabkan gangguan layanan telegraf, menurut NASA, dalam apa yang dikenal sebagai "The Carrington Event".

Pada 13 Maret 1989, arus yang diinduksi secara geomagnetik (GIC) berdampak pada jaringan listrik Hydro-Québec di Kanada. Kegagalan transformator menyebabkan pemadaman listrik yang mempengaruhi lebih dari 6 juta orang, badan antariksa menjelaskan di situsnya.

Zinkova, yang digambarkan oleh Science Times sebagai peneliti cuaca independen dan pensiunan programmer komputer, telah menerbitkan sejumlah makalah penelitian di Titanic.

Ada contoh lain dari sistem yang memengaruhi cuaca luar angkasa di Bumi. Pada 2 September 1859, cuaca luar angkasa menyebabkan gangguan layanan telegraf, menurut NASA, dalam apa yang dikenal sebagai "The Carrington Event".

Pada 13 Maret 1989, arus yang diinduksi secara geomagnetik (GIC) berdampak pada jaringan listrik Hydro-Québec di Kanada. Kegagalan transformator menyebabkan pemadaman listrik yang mempengaruhi lebih dari 6 juta orang, badan antariksa menjelaskan di situsnya.

Baca Juga: Waduh! ISS Lakukan Manuver Darurat?

Rekaman menakutkan dari penyelaman yang diperoleh BBC menunjukkan, haluan kapal Titanic yang berkarat dan bagian lambung kapal yang rusak. Meskipun kondisi bangkai kapal memburuk dengan cepat, kaca masih dapat dilihat di beberapa lubang intip Titanic.

Pada 2017, sebuah surat bernoda laut yang ditemukan dari tubuh korban Titanic dijual di lelang seharga 166.000 dolar AS.

Bangkai Kapal Titanic setelah 14 tahun (twitter.com/AtlanticProds)
Bangkai Kapal Titanic setelah 14 tahun (twitter.com/AtlanticProds)

Sekstan yang digunakan oleh kapten kapal penyelamat Carpathia dijual dengan harga hanya di bawah 97.000 dolar AS pada 2016. Piala yang dipersembahkan oleh korban Titanic, Molly Brown, kepada kapten Carpathia dijual seharga 200.000 dolar AS pada 2015.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI