Misalnya, jika router Anda terletak di ceruk atau sejenis lemari, terutama yang terbuat dari logam, coba pindahkan ke tempat lain. Logam bukanlah teman terbaik WiFi, dan begitu pula pada beton bertulang.
Posisi antena router juga membuat perbedaan besar. Google "router radiation pattern" untuk teori tersebut. Kembali ke level praktis, perlu diingat bahwa dalam banyak kasus, posisi terbaik untuk antena router adalah posisi tegak. Dengan cara itu, router WiFi Anda akan mendapatkan jangkauan horizontal terbaik.
Juga periksa untuk melihat apakah ada sesuatu yang menghalangi. Kulkas, misalnya, adalah musuh gelombang radio, dan bukan salah satu barang yang dapat dengan mudah dipindahkan. Di sisi lain, microwave atau baby monitor dapat dipindahkan dengan lebih mudah.
3. Konfigurasi Saluran
WiFi beroperasi dalam serangkaian pita sempit, yang disebut saluran, dari spektrum radio. Beberapa saluran tersedia, meskipun jumlah perangkat yang ingin menggunakannya mungkin banyak. Oleh karena itu, pita paling populer, 2,4-GHz, dapat tersumbat oleh derau dari jaringan tetangga dan perangkat lain.
Pada setiap reboot atau pada waktu yang dijadwalkan, router memilih saluran yang paling bebas dari gangguan. Ini sebanding dengan cara sistem navigasi memilih rute dengan kemacetan paling sedikit.
Router biasanya menangani tugas ini sendiri dengan cukup baik, tetapi mungkin saja untuk diberikan intervensi. Misalnya, Anda dapat mengonfigurasi router untuk mencari saluran tersumbat secara otomatis dengan lebih sering, atau mengaturnya secara manual.

Tapi hati-hati saat melakukan yang terakhir, kemacetan spektrum sangat berubah-ubah, karena tidak hanya router Anda, tetapi router tetangga juga terus-menerus dan secara otomatis berpindah saluran.
Beberapa router juga memungkinkan pengguna untuk mengubah kekuatan sinyal WiFi. Periksa setelan router untuk melihat apakah sudah disetel ke nilai maksimum, dan jika tidak, maka itu dapat dilakukan.
Baca Juga: Cara Login Wifi Id Pakai Laptop dan Smartphone
4. Pindah ke 5 GHz