Suara.com - Partikel virus Corona (Covid-19) dapat berputar-putar di dalam lift hingga 30 menit, setelah orang terinfeksi batuk di dalamnya.
Para ahli dari Universitas Amsterdam meniru serangkaian batuk di dalam lift rumah sakit, untuk menentukan berapa lama tetesan batuk tersebut bertahan dalam kondisi yang berbeda.
Ketika pintu lift ditutup, tetesan Covid-19 dapat bertahan hingga setengah jam, tetapi ketika pintu selalu terbuka maka tetesan akan hilang dalam waktu empat menit.
Dalam operasi penggunaan lift normal dengan pintu yang secara teratur membuka dan menutup, tetesan Covid-19 yang dihasilkan dari batuk atau pembicaraan keras dapat berlangsung selama sekitar 10 menit.

Tim mengatakan, mengenakan masker wajah saat dalam lift mengurangi beberapa masalah dan ventilasi yang tepat setiap saat, tidak hanya saat lift bergerak juga penting.
Untuk membuat ulang ukuran dan bentuk aerosol yang dihasilkan dari batuk, ilmuwan utama Daniel Bonn dan timnya membuat pipa semprot.
Para ahli kemudian menyemprotkan tetesan yang disimulasikan ke lift dan menggunakan laser untuk menerangi partikel, sehingga tetesan dapat dihitung dan dilacak dari waktu ke waktu. Eksperimen ini dilakukan di kabin elevator selama operasi normal.
"Kami menemukan bahwa selama operasi normal seperti itu, dibutuhkan waktu 12 hingga 18 menit sebelum jumlah partikel aerosol berkurang dengan faktor seratus. Ketika pintu terbuka secara permanen, waktu ini berkurang menjadi 2 sampai 4 menit," kata Bonn, seperti dikutip Dailymail, Jumat (25/9/2020).
Dahak yang terinfeksi Covid-19 dari pasien yang dirawat di rumah sakit, juga dapat membawa antara 10.000 hingga satu miliar salinan virus per mililiter. Satu miliar salinan sesuai dengan kira-kira satu partikel virus per tetesan aerosol.
Baca Juga: Penilitian Terbaru: Orang Berkacamata, 5 Kali Lebih Kecil Tertular Covid-19
Sementara berbicara dengan keras dapat menghasilkan hingga beberapa ratus ribu tetesan per menit, sedangkan batuk sudah dapat menghasilkan beberapa juta tetesan.