Suara.com - Subjek misi Osiris-Rex NASA, asteroid Bennu, memiliki asteroid lain di permukaannya. NASA telah menemukan asal mula bongkahan batu asteroid berwarna terang di permukaan Bennu itu, yang menunjuk ke asteroid berbeda bernama Vesta.
Osiris-Rex saat ini menetap di Bennu, mempersiapkan operasi pengambilan sampel pada Oktober mendatang. Pesawat luar angkasa itu telah mengirim kembali banyak gambar dan data, dari tumpukan puing asteroid yang terbentuk dari pecahan tabrakan yang brutal.
Batu-batu besar tersebut berukuran mulai dari 1,5 hingga 4,3 meter dan terlihat sangat berbeda dari material di sekitar Bennu yang lebih gelap.
Penelitian lebih lanjut terhadap batuan misterius itu mengungkapkan adanya tanda-tanda mineral piroksen, yang ditemukan di Vesta.
Baca Juga: Bukan Asteroid, Ilmuan Bingung Ada Objek Antariksa Dekati Bumi Jelang Natal
"Hipotesis utama kami adalah bahwa Bennu mewarisi materi ini dari asteroid induknya setelah sebuah vertoid (pecahan dari Vesta) menghantam induknya. Kemudian, ketika asteroid induknya rusak parah, sebagian dari puing-puingnya terkumpul di bawah gravitasinya sendiri ke Bennu, termasuk sebagian piroksen dari Vesta," kata Hannah Kaplan dari NASA, seperti dikutip CNET, Jumat (25/9/2020).
Menurut NASA, pengamatan mengungkapkan itu bukan hal yang aneh bagi asteroid untuk memiliki materi lain yang memercik di permukaannya.
Vesta merupakan asteroid terkenal yang pernah dikunjungi oleh misi Dawn milik NASA pada 2011, di sabuk asteroid utama antara orbit Mars dan Jupiter. Baik Bennu maupun Vesta adalah peninggalan kuno dari tata surya awal.
Jika pengembalian sampel Osiris-Rex berjalan dengan lancar, para ahli dapat mengetahui lebih banyak tentang benda misterius ini dan asal-usulnya. Para ilmuwan NASA berharap sedikit bongkahan Vesta akan kembali ke Bumi bersama dengan sampel dari Bennu.
Baca Juga: Hari Ini, Asteroid Seukuran Bus Akan Melintasi Bumi Lebih Dekat