Ilmuwan Temukan Planet Ekstrasurya Langka, Seukuran Neptunus

Kamis, 24 September 2020 | 11:25 WIB
Ilmuwan Temukan Planet Ekstrasurya Langka, Seukuran Neptunus
Planet Neptunus. Sebagai ilustrasi [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan untuk pertama kalinya menemukan planet ekstrasurya baru seukuran Neptunus yang mengitari bintang induknya setiap 19 jam sekali. Sebelumnya, belum ada planet ekstrasurya berdimensi sama ditemukan dengan periode orbit kurang dari sehari.

Biasanya, planet ekstrasurya yang mengorbit dekat dengan bintangnya adalah raksasa gas, dikenal sebagai Jupiter ultra-panas atau planet berbatu lebih kecil seperti Bumi yang dikenal sebagai planet periode ultra-pendek.

Planet ekstrasurya baru ini langka karena dijuluki Neptunus ultra-panas.

Anehnya, sifatnya menunjukkan bahwa planet ekstrasurya memiliki kepadatan mirip Neptunus dan memiliki atmosfer membentuk setidaknya 9 persen dari massa planet.

Baca Juga: Ilmuwan Selidiki Air Misterius di Uranus dan Neptunus

Hal ini menimbulkan pertanyaan para ahli tentang cara atmosfer planet tidak menguap dalam panas terik yang dihasilkan bintangnya.

Keindahan luar angkasa yang dihiasi planet, bintang, dan galaksi di alam semesta yang tak berujung. (Shutterstock)
Ilustrasi luas angkasa berisikan planet, bintang, dan galaksi di alam semesta yang tak berujung. (Shutterstock)

Planet dinamai LTT 9779b itu mengorbit sebuah bintang berjarak 260 tahun cahaya, dikenal sebagai LTT 9779. Bintang ini sangat mirip dengan Matahari, ukuran dan massa kira-kira sama dan bersuhu sedikit lebih dingin. Namun, usianya lebih muda 2 tahun dari Matahari dan memiliki kandungan logam lebih tinggi.

Di sekitar bintang ini, orbit LTT 9779b sangat pendek, hanya 2,5 juta km dari sumbu semi-mayor.

Pada jarak sedekat itu, planet ekstrasurya akan memiliki suhu lebih dari 1.700 derajat Celsius.

Planet ekstrasurya diukur menggunakan dua teknik utama, yaitu data transit dan data kecepatan radial. Berbekal data ini, para ilmuwan menghitung LTT 9779b berukuran sekitar 29,32 kali massa Bumi.

Baca Juga: NASA Berencana Kirim Misi Kembali ke Bulan Terbesar Neptunus

Karena kepadatan planet dapat digunakan untuk menyimpulkan komposisi, karakteristik LTT 9779b menunjukkan planet ekstrasurya itu memiliki komposisi mirip Neptunus, yang terdiri dari inti berbatu dan atmosfer substansial.

Menurut para ahli, di sanalah letak masalahnya. Atmosfer planet seharusnya dihanguskan melalui proses photoevaporation.

"Sinar-X dan ultraviolet yang intens dari bintang induk muda akan memanaskan atmosfer bagian atas planet ini dan seharusnya mendorong gas atmosfer ke luar angkasa," kata George King, astronom dari University of Warwick di Inggris, seperti dikutip Science Alert pada Kamis (24/9/2020).

Para ahli berspekulasi mungkin LTT 9779b terbentuk terlebih dahulu dan bermigrasi ke dalam bintangnya, orbitnya terganggu melalui interaksi gravitasi dengan planet lain.

Jika itu masalahnya, LTT 9779b bisa mempertahankan atmosfernya lebih lama daripada jika planet terbentuk di posisinya saat ini.

Penemuan LTT 9779b menjadi kandidat yang sangat baik untuk penelitian lanjutan. Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature Astronomy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI