Suara.com - Sony menyampaikan permintaan maafnya kepada para pelanggan karena gagal menggelar pre-order PlayStation 5 dengan mulus.
"Jujur saja, pre-order PS5 bisa jadi jauh lebih lancar. Tapi saat ini kami benar-benar meminta maaf karena belum bisa melakukan itu," cuit Sony dalam akun Twitter resmi perusahaan, seperti dikutip dari New York Post, Rabu (23/9/2020).
Terkait alasan pre-order PS5 gagal, raksasa game Jepang itu mengatakan bahwa jumlah pemesan tidak sebanding dengan kapasitas produksi.
Oleh karena itu, pihaknya berjanji akan membuat lebih banyak unit lagi agar pelanggan bisa mendapatkan konsol ini lebih mudah dan tanpa terhambat masalah distribusi.
Baca Juga: Siap-siap, Game Baru PS5 Butuh Ruang Penyimpanan Lega
Sekadar informasi, Sony pada awalnya membuka pre-order PS5 pada 17 September lalu. Kendati demikian, banyak ritel di AS dan Inggris membuka registrasi sehari lebih awal.
Imbasnya, sejumlah ritel besar seperti Walmart, Amazon, dan GameStop keteteran. Stok PS5 terjual habis dalam beberapa jam, dan gamer yang mencoba mengamankan konsol terbaru ini di hari berikutnya sudah tidak bisa melakukan pemesanan.
Harus diakui, permintaan pelanggan terhadap PS5 begitu kuat sehingga Amazon mengirim email kepada pemesan yang telah berhasil melakukan pre-order bahwa pengiriman PS5 mereka akan mengalami keterlambatan.
"Anda mungkin tidak menerima item ini pada hari dirilis karena permintaan yang tinggi. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan item tersebut kepada Anda secepat mungkin setelah dirilis," kata Amazon dalam emailnya, yang dibagikan oleh puluhan pembeli di Twitter.
Sony minggu lalu mengumumkan bahwa PlayStation 5 akan dijual seharga 499 dolar AS atau sekitar Rp 7,4 juta. Sedangkan PS5 dalam format digital dibanderol lebih murah, yakni 399 dolar AS atau Rp 5,9 juta. Atas kegagalan ini, saham Sony di lantai bursa turun 1,6 persen, terkoreksi menjadi 77,70 dolar AS.
Baca Juga: PS5 Tidak Akan Mendukung Game PS1 Hingga PS3